Jokowi Upayakan Diversifikasi Komoditas Perdagangan ke India
- VIVA.co.id/Rifki Arsilan
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo beserta rombongan terbatas, hari ini, Senin 12 Desember 2016, melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Pada kesempatan ini, Presiden akan meningkatkan kerja sama dan mencari peluang-peluang baru baik di bidang perdagangan maupun investasi.
"Besok, Presiden akan bertemu dengan 20 CEO dari India dengan tujuan agar mereka yang sudah berinvestasi dapat menjaga kesinambungan, dan mencari peluang baru di bidang perdagangan maupun hal lain yang terkait kerja sama ekonomi," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, melalui keterangan tertulis, Senin 12 Desember 2016.
Diversifikasi komoditas perdagangan merupakan salah satu tujuan utama dalam kerja sama dengan India. Hal ini telah dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat melakukan pertemuan dengan eksportir dan importir India.
India adalah mitra dagang terbesar Indonesia di Asia Selatan dan merupakan mitra terbesar jika dilihat dari perdagangan Indonesia dengan internasional. Indonesia pun menikmati surplus cukup banyak dari India. Namun, sebagian besar terdiri atas komponen minyak sawit mentah (crude palm oil) dan batu bara.
"Oleh karena itu, kita ingin mendiversifikasi jenis mata dagangan dengan India, misalnya di bidang furnitur. Ada bidang lain juga seperti gambir, pinang. Kita juga ingin ada kerja sama dalam pengadaan bahan baku obat. Jadi banyak sekali mata dagang yang bisa kita tambahkan," tutur Retno.
Pada pertemuan selama dua hari ini, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.