Pertamina Telusuri Tabung Elpiji Penyebab Ledakan Bekasi
- Krishna/VIVA
VIVA.co.id – Ledakan tabung gas 50 kilogram (kg) yang terjadi di restoran Pizza Hut Delivery (PHD), Jalan Raya Hankam nomor 37 RT 04/05 Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu pagi 23 Oktober 2016 pagi tadi, masih diselidiki pihak kepolisian.
PT Pertamina, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab terhadap peredaran tabung gas sedang menyelidiki kasus tersebut bersama dengan pihak kepolisian.
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya sedang dalam proses memastikan apakah tabung gas tersebut bersertifikasi sah dari Pertamina atau tidak.
"Kami perlu mengetahui informasi mengenai tabung gas tersebut, dari agen Pertamina mana. Sudah kita tanyakan, tapi kita belum mendapatkan informasi pasti dari manejemennya (PHD)," ujar Wianda dalam acara Energi Kita di Dewan Pers Jakarta pada Minggu, 23 Oktober 2016.
Menurutnya, kalau berasal dari agen resmi Pertamina akan dapat ditelusuri langsung titik kesalahan dari kondisi tabung gas tersebut yang memicu ledakan dan segera dilakukan evaluasi.
Menurutnya, setiap tabung yang beredar di masyarakat itu memiliki spesifikasi terkait keamanan. Baik yang ukuran tiga kg, 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg, sanggup menahan tekanan 7-10 kali lipat dari berat gas yang ada dalam tabung gas tersebut. "Artinya tabung gas kondisinya sangat aman (untuk digunakan)," ujarnya.
Wianda mengungkapkan, kasus-kasus ledakan yang ditemui di masyarakat adalah tabung yang digunakan bukan dari jalur distribusi Pertamina yang resmi. "Di Depok tabung gas ternyata berisi air. Kita tusuk spindel-nya keluar air. Itu bukan dari jalur distribusi Pertamina, tapi oknum yang jual langsung ke masyarakat," ungkapnya.
Ia menegaskan, jika kondisi tabung dicek di stasiun pengisian tidak baik, petugas Pertamina akan memisahkan tabung tersebut untuk tidak diisi dan disisihkan dari jalur distribusi Pertamina.
"Jadi kita bersama dengan kepolisian sama-sama mengecek bagaimana penyebab dan informasi yang jelas dari perusahaan terkait dari mana dia mendapatkan tabung gas tersebut. Sampai sekarang kita belum dapat jawaban," kata Wianda.