'Venezuela Dahulu Kaya, Sekarang Beli Roti Saja Harus Antre'
- VIVA.co.id/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – Perlambatan ekonomi global memang mau tidak mau memberikan andil tersendiri terhadap perekonomian nasional. Bahkan, dalam sepuluh tahun terakhir, tidak ada satu pun negara yang mampu tumbuh secara optimal.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peringatan hari jadi ke 50 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), yang dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu malam, 28 September 2016. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak negara-negara yang tertekan dari kondisi global
"Hampir tidak ada negara yang bisa tumbuh ekonominya sebaik 10 tahun terakhir," ungkap Wapres.
Kalla pun mencontohkan negara-negara yang saat ini sedang tertekan, salah satunya yaitu Venezuela. Wapres menjelaskan, negara tersebut pada masanya merupakan salah satu negara kaya yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia setelah Arab Saudi.
"Tetapi untuk beli roti saja, sekarang dia harus antre dari pagi sampai malam. Untuk beli tisu, atau obat harus antre dari subuh," ungkap dia.
Menurut dia, kondisi tersebut memang tak lepas dari pengaruh-pengaruh kebijakan negara, yang dianggap tidak tepat. Di samping itu, juga karena ulah para oknum tidak bertanggung jawab, seperti koruptor yang mengeruk uang negara.
Kalla menegaskan, situasi ekonomi dunia memang tidak akan pernah lepas. Ketika guncangan terjadi, maka imbasnya tentu akan dirasakan oleh seluruh negara. Sebab menurutnya, sistem perekonomian memang saling berkaitan erat satu sama lain.
"Tidak ada negara yang bisa maju sendirian. Begitu juga negara lain. Kita bersyukur pengaruh ekonomi dunia tidak terlalu besar ke Indonesia, tidak seperti ke Afrika, Timur Tengah, dan yang lainnya," ungkapnya.