Strategi Menkeu Kejar Target Pajak Tahun 2016
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Realisasi penerimaan pajak hingga tanggal 25 September 2016 hanya sebesar Rp729,7 triliun atau 55 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan sebesar Rp1.355,2 triliun.
Menjelang kuartal IV tahun 2016, pemerintah mau tidak mau harus segera menemukan cara untuk menggenjot penerimaan pajak negara tahun ini. Salah satu yang paling diharapkan yaitu dari program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui usai perhelatan Annual Meeting 2015 menegaskan telah memiliki strategi untuk menggenjot target penerimaan pajak di sisa tiga bulan terakhir tahun anggaran 2016.
"Tentu saja melihat potensi penerimaan serta menggiatkan pertemuan dengan para WP (Wajib Pajak), terutama yang berpotensi," kata Ani, sapaan akrab Menkeu di Jakarta, Selasa malam, 27 September 2016.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengatakan, akan tetap memberikan spirit lebih besar kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam upaya mengejar target penerimaan.
Menkeu mengatakan, pemerintah saat ini sama sekali tidak memiliki rencana mengubah proyeksi target pendapatan meskipun sejatinya realisasi penerimaan pajak yang merupakan sumbangsih terbesar ke negara belum terakselerasi optimal.
"Tidak ada angka baru, kami akan tetap usahakan," lanjut Ani.
Sebagai informasi, dari realisasi tersebut, penerimaan yang berasal dari pajak nonminyak dan gas sebesar Rp705,2 triliun. Sementara dari sektor pajak minyak dan gas mencapai Rp24,5 triliun hingga tanggal 25 September 2016 lalu.
Rinciannya, pajak penghasilan nonmigas sebesar Rp431,7 triliun, pajak pertambahan nilai sebesar Rp252,5 triliun, pajak bumi bangunan dan pajak lainnya sebesar Rp20,8 triliun. Sementara sektor migas memberikan sumbangsih sebesar Rp24,5 triliun.