Apa Kabar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Pada awal tahun ini Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Mega proyek yang menghabiskan nilai investasi senilai US$5,57 miliar ini ditargetkan beroperasi pada 2019.
Tak hanya itu, proyek prestisius ini diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja hingga 39 ribu orang pada saat konstruksi kereta cepat, 20 ribu pekerja saat konstruksi transit oriented development (TOD), dan 28 ribu pada saat operasional TOD.
Lantas, bagaimana perkembangan pembangunan proyek tersebut?
"Kami sedang dalam tahap finalisasi (pendanaan) dengan CDB (China Development Bank). Mudah-mudahan sudah bisa ditandatangani bulan depan," ujar Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China Hanggoro Budi Karyawan, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 11 September 2016.
Di sisi lain, menurut Hanggoro, pihaknya mengakui pembebasan lahan proyek tersebut saat ini baru mencapai 60 persen.
Ia mengatakan dibutuhkan waktu lebih untuk membebaskan seluruh lahan proyek lantaran proses negosiasi dengan warga sekitar masih berlangsung.
Terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi, Hanggoro tetap optimistis kalau target pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
"Kami ingin lebih cepat. Tentu masih optimistislah, karena sampai sekarang kita mengejar target supaya selesai tiga tahun lagi," katanya.
Sebagai informasi, struktur pembiayaan proyek tersebut terdiri dari 75 persen pinjaman luar negeri yang berasal dari CDB. Sementara sisanya yang 25 persen berasal dari modal konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).