PLN Akuisisi PGE, Kementerian BUMN Tunjuk Empat Konsultan
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Sebagian saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan dicaplok oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang panas bumi itu nantinya akan menjadi anak usaha Pertamina dan PLN.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, kementerian sudah memulai kajian investasi PLN untuk membeli atau akuisisi sebagian saham PGE. Dalam proses tersebut, pihaknya telah menunjuk empat konsultan.
"PGE kajian sudah dimulai, ada proses teknis, jadi nanti ada empat konsultan, mulai dari untuk konsultan keuangan, Danareksa, konsultan penilai, dan satu lagi saya belum dapat, untuk konsultan hukum sudah mulai proses. Jadi, empat konsultan khusus yang kita engage untuk mengkaji secara khusus nilainya, manfaatnya, appraisal, kemudian teknis dan juga hukum," kata Edwin di Gedung Dewan Pers Jakarta Pusat, Minggu, 14 Agustus 2016.
Dia menuturkan, prosesnya saat ini sudah mulai kepada pembukaan data-data yang diperlukan. Adapun perjanjian yang akan ditempuh adalah Head of Agreement (HoA), yang mengkaji secara umum perjanjian antara kedua BUMN tersebut.
"Nanti PGE ini kita proyeksikan bener-bener menjadi kepemilikan BUMN untuk proyek-proyek geothermal (panas bumi). Jadi porsi Pertamina dan PLN itu 50-50 dan itu memang yang disampaikan oleh ibu menteri, nanti akan kita kaji," katanya.
Edwin yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina tersebut menyakini sinergi dapat membantu tercapainya target nasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sebesar 7.000 megawatt (MW) pada tahun 2025 mendatang.
"PGE itu kan sudah dijalankan 450 MW, dalam waktu dekat bisa sampai 1.000. Nah, kita dalam waktu dekat punya target PGE ini, target nasional 7.000 MW," kata dia.