Dirut Lion Air Sebut Profesi Pilot Setara Kasta Brahmana
- Foe Peace
VIVA.co.id - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, membantah aksi mogok terbang yang dilakukan pilot Lion Air beberapa waktu lalu karena faktor over time dalam bekerja. Sebaliknya, kata dia, profesi pilot sudah sesuai dengan kontrak profesional.
Edwar pun menganalogikan profesi yang digeluti pilot layaknya Kasta Brahmana, yang memiliki tingkatan paling tinggi di kelas sosial.
"‎Kalau terbang dipaksa, itu enggak akan mungkin. Dia pilot, Kasta Brahmana," ujar Edward saat ditemui wartawan di Lion Air Tower, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Agustus 2016.
Edward pun mencontohkan, meski dirinya saat ini menjabat sebagai Direktur Umum di Lion Group, namun ia tak memiliki kuasa untuk mengendalikan pesawat. Sebaliknya, kata dia, di dalam pesawat semua orang harus tunduk pada perintah pilot.
Mengenai jam terbang, kata Edward, jika dalam setahun pilot setidaknya harus memiliki 1.050 jam terbang. Artinya, mereka harus mengumpulkan 80 jam per bulan.‎
Jika mencapai 90 jam per bulan, maka tak bisa dianggap melanggar aturan, jika total per tahun tetap sesuai dengan yang ditargetkan.
"Over time tidak selalu. Saya membuat contoh analogi. Ketika terbang dari Melbourne, jam terbang itu sesuai standar enam jam 40 menit. Namun ternyata, karena head wind (angin dari depan berembus kencang), lewat 20 menit. Salah siapa?," kata Edward.
Edward pun mengaku, dalam penerbangan kerap terjadi masalah, khususnya pada cuaca, yang tentunya bisa menghambat laju pesawat. Oleh karena itu, pilot disebutkan tidak memiliki lembur. Hal itu pula telah disesuaikan dalam kontrak profesional.
"Pilot itu tak ada istilah lembur, tapi mereka dapat jam terbang. Dia terbang, dibayar per jam. Dia tidur saja dibayar," ungkapnya.
Tak hanya pilot, kasus over time kerja pada pramugari Lion Air pun dibantah Edward. Menurut dia, tidak mungkin ditemukan pramugari bekerja non stop di dalam pesawat (rute dekat).
"Enggak bisa terjadi. Pramugari kerja dari pagi ke pagi, enggak mungkin. Memang enggak penging (kuping) apa saat terbang," ujarnya. (ase)