Mudik, Permintaan Pertalite dan Pertamax Meningkat
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Partalite wilayah Operasional Pertamina MOR III pulau Jawa wilayah Barat mengalami peningkatan pada Arus mudik dan Balik Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah, sedangkan Premium mengalami penurunan.
Area Manager Communication dan Relations Pertamina Pulau Jawa Bagian Barat, Yudy Nugraha menjelaskan, penyaluran BBM produk Pertamina selama arus mudik terdistribusikan dengan beragam. Salah satunya, penyaluran BBM jenis premium mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
"Pemudik mulai beralih menggunakan Pertamax dan Pertalite pada arus mudik. Jumlah penyalurannya meningkat cukup signifikan," ungkap Yudy, Minggu 10 Juli 2016.
Distribusi BBM jenis premium di Jawa Barat saat arus mudik dari H-7 sampai H-1 menurun 32 persen. Yaitu, ketersediaan premium pada arus mudik tahun ini mencapai 10.490 kilo liter dibandingkan tahun lalu 15.473 kilo liter.
"Untuk penyaluran produk Pertamax dan Pertalite meningkat 257 persen dibanding tahun lalu. Penyalurannya mencapai 7.896 kilo liter, sedangkan tahun lalu 2.214 kilo liter," ujar Yudy.
Sementara itu, untuk distribusi BBM jenis solar, tercatat 3.585 kilo liter yaitu mengalami penurunan delapan persen. Dibandingkan dengan lebaran sebelumnya, distribusi solar bisa mencapai 3.915 kilo liter.
"Kenaikan penyaluran BBM jenis Pertamax dan Pertalite juga terjadi di wilayah Banten dan DKI Jakarta termasuk penurunan penyaluran BBM jenis Solar dan Premium," terangnya.
di DKI Jakarta, distribusi Premium tahun ini mencapai 3.629 kilo liter menurun 27 persen dibanding tahun lalu berkisar 5.001 kilo liter. Sedangkan untuk Banten, mencapai 3.107 kilo liter dan turun 30 persen dibanding tahun sebanyak 4.437 kilo liter.
Adapun penyaluran Solar di Jakarta mencapai 1.023 kilo liter menurun 13 persen dibandingkan tahun lalu distribusi di Jakarta mencapai 1.170 kilo liter. Sedangkan Banten, penyaluran Solar mencapai 1.033 kilo liter menurun lima persen dari sebelumnya 1.091 kilo liter.
Untuk jenis Pertamax dan Pertalite di Jakarta, pada tahun ini meningkat 95 persen dibandingkan. Lebaran sebelumnya yang mencapai 2.527 kilo liter. Sementara di Banten mencapai 2.266 kilo liter mengalami kenaikan 190 persen.
Terjadinya peningkatan konsumen Pertamax dan Pertalite, menurutnya, disebabkan kesadaran pengguna kendaraan terhadap kualitas bahan bakar tersebut. Menurutnya, Masyarakat sudah mulai merasakan perbedaan kualitas dengan menggunakan kedua produk.
"Setelah mencoba kendaraan lebih enak. Selain itu harganya tidak selisih jauh dengan Premium. Kalau dahulu selisih memang jauh, tapi sekarang setelah dihitung biayanya hampir sama," kata Yudy.