Pembangunan Molor, Aspek Ekonomis Kereta di Papua Diragukan
- U-Report
VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan memastikan bahwa pembangunan jalur kereta api Papua bakal molor dari target yang ditetapkan dari jadwal peletakan batu pertama atau ground breaking yang sedianya pada bulan Juli 2016. Awal pembangunan jalur kereta api di Provinsi Papua Barat disebut akan mengalami kemunduran hingga tahun 2017.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Untuk kereta Papua memang awalnya dapat perintah dadakan harus ground breaking di semester II 2016 tapi kelihatannya tidak mungkin dilakukan ground breaking, kemungkinan tahun depan," ujar Prasetyo di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis 30 Juni 2016.
Ia mengatakan bahwa pembangunan prasarana proyek kereta baru di Papua harus memperhatikan beberapa kriteria seperti aspek ekonomis dan teknis. Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami soal terpenuhinya aspek tersebut termasuk soal kelandaian tanah di lokasi. Â
"Sebenarnya gini. Kalau dibangun di Papua bingung juga siapa yang naik. Kan kalau bangun kereta kabupaten kota yang dilewati ada aspek ekonomis yang penting, ada yang diangkut atau tidak ada penumpangnya, untung atau rugi, barang atau penumpangnya," tutur Prasetyo.