Kadin Cemas Brexit Pengaruhi Perjanjian Dagang UE-Indonesia
- REUTERS/Francois Lenoir
VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai hasil jajak pendapat atau referendum yang memutuskan akan berpengaruh kepada perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa (UE) dan Indonesia.
Dewan Penasehat Kadin, Chris Kanter, mengatakan Perjanjian European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA), yang ditargetkan pemerintah terjadi dalam waktu dekat dikhawatirkan mundur hingga empat sampai lima tahun, sehingga akan terjadi ketidakpastian.
"Kalau dampak langsung memang kecil, tapi ini akan berkelanjutan misalnya jadi enggak CEPA dengan EU (Eruropean Union)," kata Chris dalam diskusi bertajuk "Inggris Memilih Mudik dari Uni Eropa", di Jakarta, Sabtu, 25 Juni 2015.
Ia mengatakan, pengusaha seperti dirinya sangat berharap perjanjian perdagangan bebas dapat segera terwujud. Sebab, pengusaha sangat haus dengan pasar-pasar baru.
"Kalau pengusaha memang, 4 tahun, 5 tahun kan lama. Kami kan juga banyak proyek infrastruktur besar, akhirnya FDI (Foreign Direct Investment) juga tertahan, ini kan sebenarnya jualannya pemerintah Jokowi (Joko Widodo)," kata dia.
Ia menyayangkan keputusan Inggris keluar dari UE. Menurutnya, Inggris masih membutuhkan pasar yang bersifat free flow (arus bebas) dengan negara-negara anggota Uni Eropa. "Inggris ini akan kehilangan pasar EU, yang free flow," lanjut Chris.
(ren)