Gas Mati Sudah Sepekan di Semarang, Dinas ESDM Lepas Tangan
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sebagian penduduk Kota Semarang, Jawa Tengah, meradang gara-gara pasokan gas bumi untuk kebutuhan dapur mereka terhenti sudah hampir sepekan. Pasokan gas bumi yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di wilayah Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, itu mati sejak Jumat, 3 Juni 2016.
Warga setempat kebingungan untuk memasak sehari-hari, terutama untuk kebutuhan santap sahur atau berbuka puasa selama Ramadan.
Rusmiyati (42 tahun), warga Mlatibaru, mengaku sangat kecewa karena nyaris tak ada penjelasan dari lembaga terkait tentang permasalahan itu. Dia awalnya mengira pasokan gas mati hanya beberapa saat, tetapi ternyata sudah berhari-hari.
"Apalagi ini pas bulan puasa. Sudah enam hari ini mati. Kami jadi kebingungan untuk memasak kebutuhan jelang buka puasa," katanya pada Kamis, 9 Juni 2016.
Sugiman (36 tahun), warga lain, pun mengeluhkan hal serupa. Meski baru memanfaatkan gas bumi yang diberikan pemerintah pada 2 Mei lalu, Sugiman mengaku kecewa akibat layanan tak maksimal. "Masa baru pakai sehari saja langsung mati. Kami minta pelaksana proyek bisa bertanggung jawab," kata Sugiman.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono, menjelaskan bahwa terhentinya pasokan gas bumi di kawasan Semarang timur itu disebabkan penurunan tekanan gas. PT Sumber Petrindo Perkasa, perusahaan yang mengalirkan gas bumi itu, tidak bisa memasok gas seperti biasanya. Namun Teguh tidak bisa menjamin dan memastikan masalah penurunan tekanan gas itu berada di bagian ruas mana.
"Keterangan yang saya peroleh dari PT Sumber Petrindo Perkasa selaku yang mengalirkan gas itu ada masalah pada pressure (tekanan) yang turun," katanya.
Menurut Asisten Daerah Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Semarang, Ayu Enthis Nuwun, penyelesaian masalah itu adalah kewenangan Kementerian ESDM. "Ini adalah Kementerian ESDM yang tahu persis (permasalahan) ini mereka," kata dia.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengakui memang ditunjuk pemerintah untuk mengoperasikan jaringan pipa gas rumah tangga di Semarang, termasuk di Mlatibaru. Tetapi mengenai permasalahan pasokan gas yang terhenti itu, PGN tak bisa berbuat banyak, karena PT Sumber Petrindo Perkasa belum memberikan solusi.
"PGN sebagai operator telah memberi surat edaran dan mengomunikasikan hal ini kepada pihak terkait agar bisa segera diselesaikan," kata Sales Area Head PGN Semarang, Edy Sukamto, saat dihubungi terpisah.
(ren)