DPR Nilai Pemerintah Tak Siap Hadapi Situasi Ekonomi

Pembangunan jalan tol
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso

VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat menilai bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan dalam asumsi makro pada tahun anggaran 2017 sangat pesimistis. Parlemen menganggap pemerintah seakan tidak siap mengarungi situasi perekonomian ke depan karena masih adanya ketidakpastian.

Sepakat Revisi UU MD3, Dua Fraksi Ini Beri Catatan

“Target kisaran 5,3 persen-5,9 persen itu pesimistis,” kata Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra Elnino M. Husein Mohi dalam Rapat Paripurna di gedung parlemen Jakarta, Kamis 26 Mei 2016.

Hal senada juga diungkapkan oleh Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Hamka B. Kady. Menurut Hamka, prioritas utama adalah bagaimana mengakselerasi penerimaan pajak, agar mampu meningkatkan belanja negara terutama belanja modal sebagai penopang pertumbuhan.

Mungkinkah RUU Perlindungan Data Pribadi Selesai dalam 4 Bulan?

“Harus didorong dari ekstentifikasi, terutama WP OP (Wajib Pajak Orang Pribadi). Pemerintah bisa perlebar ruang defisit. Golkar meminta agar lebih optimistis jadi 5,5-6,1 persen di 2017,” ujar Hamka.

Meski begitu, tak sedikit dari pandangan fraksi partai yang menyatakan bahwa asumsi pertumbuhan pemerintah pada tahun anggaran 2017 masih terlalu optimistis. Misalnya, seperti yang diutarakan oleh Juru Bicara Fraksi Partai Amanat Nasional Sukiman. “Kami kira 5-5,5 persen, karena pertumbuhan ekonomi global juga masih melambat,” tuturnya.

RUU Permusikan, Belenggu Kebebasan Musisi?

Sementara Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra Cucun Ahmad Syamsurijal justru menganggap asumsi pertumbuhan di tahun 2017 akan berjalan secara moderat. Ia berharap, pemerintah tetap bisa menjaga pembiayaan negara agar tidak terlalu naik secara signifikan.

“Kami masih melihat kuatnya bonus demografi dan kelas menengah, serta komitmen pemerintah mendorong anggaran. Defisit anggaran 1,9-2,1 persen itu merupakan konsekuensi dari belanja yang ekspansif,” kata dia.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro beberapa waktu yang lalu telah memaparkan pokok-pokok pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 saat rapat paripurna ke-27 Dewan Perwakilan Rakyat Masa Persidangan V Tahun Sidang 2015-2016.

Dalam perhelatan tersebut, pertumbuhan ekonomi nasional dipatok berada di kisaran 5,3 persen sampai dengan 5,9 persen. Bambang menyebut, bahwa target tersebut sudah sangat realistis karena situasi ekonomi global yang masih mengkhawatirkan.

Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto.

Yandri Susanto dari Fraksi PAN Jadi Ketua Komisi VIII

Pada kesempatan sama Rachmat Gobel jug melantik pimpinan komisi V.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2019