Dianggap Relevan, Barekraf Dukung Keberadaan Virtual Office
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf), Triawan Munaf, mendukung keberadaan virtual office atau kantor virtual dan co-working space di Indonesia lantaran dianggap bisa melahirkan dampak ekonomi yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi kreatif dalam negeri.
"Zaman sekarang sudah borderless, jadi jangan pernah ada regulasi yang menghambat kreativitas orang kreatif di Indonesia,” kata Triawan lewat keterangan resminya di Jakarta, Rabu 6 April 2016.
Sementara saat ditemui di tempat terpisah, artis sekaligus pengusaha, Asmirandah Zantman, mengatakan, pada zaman modern, ekonomi kreatif muncul sebagai alternatif pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia menilai di Indonesia saat ini sudah banyak perubahan signifikan yang terlihat dalam bidang ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, CEO VOffice, Erwin Soerjadi, menilai kinerja BTSP DKI sebagai pembuat kebijakan ini sudah sangat baik dan terbuka untuk perkembangan zaman.
"Perizinan yang tidak perlu dihilangkan, yang rumit dipersingkat. Pak Edi Junaedy dan jajaran BPTSP bekerja sangat positif dan hasil nyata sudah dapat dirasakan pelaku startup dan UMKM, seperti SIUP-TDP Simultan, layanan AJIB dan diizinkannya virtual office,“ kata Pakar Perkantoran Indonesia yang juga Fungsionaris HIPMI Jawa Timur, Erwin Soerjadi.
Virtual Office (VOffice) adalah bagian dari sharing economy yang mana pebisnis pemula dapat menggunakan kantor bersama untuk menekan biaya operasional. Selain dapat dipergunakan untuk domisili usaha dan perizinan, layanan bisnis profesional juga disediakan untuk menunjang kegiatan berbisnis seperti komunitas bisnis, acara-acara, ruang meeting, resepsionis dan penerusan surat atau panggilan. Di Amerika, virtual office ini sudah eksis sejak tahun 1997.
VOffice yang terbesar di Indonesia memiliki 19 cabang di dalam negeri dan 40 cabang di seluruh dunia yang membantu para pengusaha untuk meningkatkan bisnisnya di tingkat nasional maupun internasional dan diperkirakan bakal berdampak dalam kondisi Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini.