Para Insinyur di Blok Masela Dicomot dari Putra Daerah
- Arie Dwi Budiawati
VIVA.co.id - Lulusan-lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Pattimura (Unpatti) di Kota Ambon, Maluku, akan diutamakan oleh pemerintah menjadi insinyur yang bekerja di kilang on shore yang akan dibangun untuk mengeksploitasi cadangan minyak bumi dan gas alam di Blok Masela.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, hal itu sesuai dengan apa yang diamanatkan Presiden Joko Widodo. Cadangan sumber daya alam yang diperkirakan dapat bertahan selama 23 hingga 26 tahun tidak hanya harus memberi manfaat kepada warga Maluku, tapi juga dikelola sendiri oleh putra daerah.
"Presiden sampaikan arahan, kalau bisa, tenaga kerja yang dibutuhkan selalu diambil dari dalam negeri dengan kualifikasi yang ditetapkan," ujar Nasir, di Kantor Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 April 2016.
Meski demikian, tenaga asing bukan berarti tak diperbolehkan turut mengelola cadangan migas sebesar 10,73 triliun kaki kubik itu. Pengelola Blok Masela sendiri adalah Inpex Corporation dari Jepang dan Shell dari Belanda. Kedua perusahaan itu memiliki kontrak bagi hasil dengan pemerintah Indonesia yang berlaku selama 30 tahun sejak tahun 1998.
"Yang penting, dominasi tenaga kerja jangan sampai oleh mereka. Kalau bisa, rasionya sekecil mungkin," ujar Nasir.
Sementara itu, Rektor Unpatti MJ Sapteno mengatakan, PTN-nya telah memiliki sejumlah program studi yang kemampuan lulusannya dibutuhkan untuk mengelola Blok Masela. Program studi itu antara lain teknik mesin dan teknik kimia. "Kalau dibilang apakah kami sudah siap? Unpatti siap," ujar Sapteno.
Bekerjasama dengan Kemenristek Dikti dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Unpatti, dengan Politeknik Negeri Ambon (Polnam), juga akan menyesuaikan diri mempersiapkan mahasiswanya memiliki kompetensi lain yang dibutuhkan dalam pengelolaan Blok Masela, yaitu teknik perminyakan, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik industri, teknik fisika dan teknik sipil.
Para lulusan ditargetkan mulai bisa diberdayakan secepat-cepatnya pada tahun 2017, saat kegiatan perancangan kilang mulai dilakukan untuk pembangunan yang rencananya dilakukan antara tahun 2019 sampai 2021.
Sapteno mengatakan, PTN-nya dan Kemenristek Dikti telah bersepakat. Para calon mahasiswa yang akan dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja di Blok Masela, selanjutnya akan diterima melalui jalur rekrutmen khusus. Mereka tidak mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) seperti calon mahasiswa yang akan kuliah secara reguler.
"Ada perlakuan khusus supaya orang Maluku (yang bekerja di Blok Masela) signifikan," ujar Sapteno.
Meski demikian Nasir mengatakan, lulusan PTN lain yang memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mengelola Blok Masela terap dipersilakan bersaing. Lulusan PTN dari Maluku akan diutamakan bila nilai mereka sama dengan lulusan PTN lain. "Bila katakanlah nilai mereka sama, kita utamakan putra daerah," ujar Nasir.