Sering Delay, Lion Air Klaim Tetap Diminati
VIVA.co.id - Maskapai Lion Air dituding sebagai perusahaan penerbangan yang kerap terlambat alias delay. Hal itu pula yang membuat maskapai berlogo kepala singa itu kemudian mendapat kesan negatif oleh sebagian penggunanya.
Namun, ada fakta yang menarik soal Lion Air. Maskapai tersebut tetap saja menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk berpindah satu tempat ke wilayah lainnya. Setidaknya, Lion Air tercatat hingga kini merupakan salah satu maskapai yang memiliki tingkat okupasi atau load factor tinggi.
Menurut Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait, pihaknya sebenarnya memahami apa yang dirasakan sebagian konsumennya. Namun demikian, semua kembali lagi dengan harga tiket pesawat murah yang ditawarkan mereka.
Kata Edward, Lion Air saat ini terbang dengan multi penerbangan, tidak satu rute. Sebab, jika penerbangan dilakukan satu rute, maka tentunya akan berpengaruh pada harga tiket pesawat.
"Kalau kita bikin point to point tentu produktivitas pesawat tak maksimal. Artinya, cost jadi bakal tinggi. Imbasnya kan ke masyarakat," kata Edward, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 28 Januari 2016.
"Sebenarnya mudah saja bikin OTP (on time performance) jadi bagus, tetapi tiket kita naikkan harganya. Misal Jakarta - Solo Rp600 ribu, jadi Rp1 juta. Saya jamin semua akan berubah. Tetapi tentu kan kasihan masyarakat," ujarnya.
Edward mengatakan, meski kerap terdengar sering mengalami delay, namun masyarakat terbantu dengan murahnya harga pesawat yang diberikan Lion Air. Meski tiket murah, kata dia, setidaknya pelayanan optimal tetap menjadi prioritas utama maskapai tersebut.
"Yang berkicau itu kan cuma satu dua (penumpang), tetapi dianggap jadi semuanya mengeluh. Padahal, banyak pula pelanggan kami yang merasa terbantu dengan Lion Air. Buktinya kami tetap diminati," katanya mengklaim.
Salah satu hal lain yang kerap menyebabkan delay yakni kondisi bandara yang terkadang mengalami traffic tinggi. Jika kondisi tersebut terjadi, secara otomatis sejumlah wilayah lainnya mengalami imbas.
Kendati demikian, dirinya mengaku akan meminimalisir kasus-kasus delay yang ada di maskapainya. Untuk itu, dia juga meminta berbagai pihak untuk turut berperan serta menyelesaikan bersama masalah ini. Di antaranya, penataan bandara agar tak terlihat sumpek yang akan membuat calon penumpang semakin stres saat delay melanda.
"Sebenarnya kita juga harus pikirkan, bagaimana calon penumpang tidak bosan atau jenuh saat menunggu. Delay tidak hanya terjadi di kita kok, banyak maskapai lain juga demikian. Di luar negeri begitu juga, termasuk di bandara besar sekelas London. Cuma penumpangnya enjoy-enjoy, karena mendapatkan hiburan di bandara."
(mus)