Pemerintah Diminta Turunkan Kembali Harga BBM
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Institute of Development for Economic and Finance (Indef) meminta pemerintah bisa terus menggenjot industri nasional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing di tengah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati, mengatakan langkah pemerintah yang dinilai realistis adalah menyediakan energi murah.
"Jadi kalau harga energi tidak (bisa) murah, kita tidak bisa andalkan komoditas," ujar Enny di Jakarta, Minggu, 24 Januari 2016.
Bahkan, ia juga mengharapkan pemerintah saat ini bisa kembali menurunkan harga bahan bakar minyak tanpa harus menunggu evaluasi per tiga bulan.
Selain karena anjloknya harga minyak dunia yang kini menyentuh US$30 per barel, Pemerintah juga diminta jangan lagi menggunakan asumsi business as usual.
"Ketika kita mengambil suatu solusi dari masalah atau kebijakan ini kan harus disertakan apa kondisi melatarbelakangi," katanya.
Terkait terus merosotnya harga minyak dunia, menurut Enny, saat ini kondisi global sedang mengalami perubahan paradigma, yaitu minyak perlahan tidak lagi menjadi komoditas terpenting.
"Tadinya harga minyak dan komoditas itu tinggi, justru sekarang semuanya anjlok. Yang namanya shale gas dan oil membuat peta kondisi demand dan supply berubah total. Amerika yang dulunya net importir justru sekarang menjadi net eksportir," tuturnya. (ase)