Arifin Panigoro Beli 76 Persen Saham Newmont Nusa Tenggara
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA.co.id - Pengusaha nasional, Arifin Panigoro, menggelontorkan dana US$2,2 miliar untuk membeli 76 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Langkah ini diapresiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli.
"Inisiatif Pak Arifin mengakusisi Newmont sangat bagus," kata Rizal di Jakarta, dikutip dalam keterangannya, Rabu 25 November 2015.
Pembelian saham ini, kata Rizal, merupakan bukti, bahwa pengusaha nasional juga mampu membeli tambang besar.
Rizal mengatakan, bahwa Arifin tak hanya membeli mayoritas saham Newmont, tapi juga membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih tambang (smelter).
Pembangunan smelter merupakan kewajiban perusahaan pertambangan, sepertiĀ diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 77/2009.
Rizal pun juga meminta, agar tambang Newmont tak diubah menjadi cluster layaknya pertambangan besar lainnya.
"Sistem cluster telah menimbulkan kesenjangan yang amat lebar dengan penduduk sekitar tambang. Di lokasi tambang, infrastruktur dan sarana dibangun sangat mewah. Sebaliknya, di permukiman sekitar tambang, tetap saja miskin dan terbelakang," ujarnya.
Sementara itu, Arifin mengatakan, pihaknya akan segera membangun smelter, usai proses akuisisi tambangnya rampung.
Ditargetkan, akuisisi saham NNT bakal rampung akhir Desember 2015. Dengan begitu, pembangunan smelter bisa dikerjakan pada awal 2016.
"Saat ini, produksi Newmont mencapai 400 ribu ton tembaga. Kami akan membangun smelter dengan kapasitas 500 ribu ton, sekaligus sebagai persiapan, apabila tambang di sebelah ladang Batu Hijau mulai berproduksi," jelas Arifin.
Sekadar informasi, saat ini pemegang saham mayoritasĀ NNT adalah Nusa Tenggara Partnership BV, yaitu 56 persen.
Adapun pemegang saham Nusa Tenggara Partnership BV adalah Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.
Sementara itu, sisa saham Newmont Nusa Tenggara dimiliki oleh PT Pukuafu Indah sebesar 17,8 persen dan PT Indonesia Masbaga sebesar 2,2 persen.