Genjot Infrastruktur, Pemerintah Butuh Pembiayaan Lebih
Jumat, 13 November 2015 - 22:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Pemerintah tengah melakukan segala upaya guna menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik ke depan. Salah satunya, dengan cara pembangunan infrastruktur yang diyakini mampu berkontribusi lebih terhadap pertumbuhan.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, yang dibutuhkan pemerintah saat ini adalah akses sumber pembiayaan, yang nantinya akan dipergunakan dalam pembangun infrastruktur. Sebab, anggaran pinjaman yang telah ditetapkan pada tahun depan dianggap belum memadai.
"Kita butuh percepatan. Kita butuh akses sumber pembiayaan. Harus siap dengan pipeline project yang sudah ready. Tapi tetap, secure dulu suplainya," ujar Bambang saat ditemui dikantornya, Jakarta, Jum'at 13 November 2015.
Namun, Indonesia seperti mendapatkan angin segar. Bambang mengatakan, ada komitmen yang ditunjukkan oleh lembaga internasional untuk mendanai program infrastruktur pemerintah, mulai dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sampai dengan Asian Development Bank (ADB).
Meski demikian, mantan Wakil Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berdalih, belum mengetahui berapa dana yang akan diberikan dari lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut.
"Angkanya saya tidak hapal. World Bank ada, ADB ada, Islamic Development Bank (IDB) ada, AIIB nanti juga ada," ungkapnya.
Karena itu, rencana pemerintah Indonesia untuk menyuarakan program infrastruktur sebagai stimulus pertumbuhan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Turki, adalah guna meningkatkan semangat para anggota negara ekonomi utama (G-20).
Sehingga, lembaga pembiayaan infrastruktur internasional semakin bersemangat dalam membantu program-program pembangunan infrastruktur di seluruh dunia.
"Intinya, kami mendorong supaya nanti lebih bersemangat lagi dalam memberikan pembiayaan infrastruktur sesuai prosinya. Karena, mereka akan memberikan pembiayaan yang lain-lain," katanya.
Namun, Indonesia seperti mendapatkan angin segar. Bambang mengatakan, ada komitmen yang ditunjukkan oleh lembaga internasional untuk mendanai program infrastruktur pemerintah, mulai dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sampai dengan Asian Development Bank (ADB).
Meski demikian, mantan Wakil Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berdalih, belum mengetahui berapa dana yang akan diberikan dari lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut.
"Angkanya saya tidak hapal. World Bank ada, ADB ada, Islamic Development Bank (IDB) ada, AIIB nanti juga ada," ungkapnya.
Karena itu, rencana pemerintah Indonesia untuk menyuarakan program infrastruktur sebagai stimulus pertumbuhan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Turki, adalah guna meningkatkan semangat para anggota negara ekonomi utama (G-20).
Sehingga, lembaga pembiayaan infrastruktur internasional semakin bersemangat dalam membantu program-program pembangunan infrastruktur di seluruh dunia.
"Intinya, kami mendorong supaya nanti lebih bersemangat lagi dalam memberikan pembiayaan infrastruktur sesuai prosinya. Karena, mereka akan memberikan pembiayaan yang lain-lain," katanya.
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Industrialiasi tantangan untuk pertumbuhan ekonomi.
VIVA.co.id
7 Agustus 2016