Kepala BKPM: Produk Ungaran Hebat, Jadi Acuan Dunia
Sabtu, 7 November 2015 - 06:13 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Membeli busana resmi di sebuah mal adalah hal wajar yang dilakukan beberapa orang. Sayangnya, mereka sering tertipu, karena iklan yang dipasang menggunakan model asing, padahal produk dengan model bule tersebut, dibuat di pabrik di daerah Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, industri tekstil memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan terutama di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani yang menghadiri ground breaking proyek PT. Ungaran Sari Garments III, di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 6 November 2015, mengatakan bahwa BKPM akan terus mengawal proses realisasi investasi Industri Padat Karya.
"Semua produk PT. Ungaran Sari Garment untuk memasok merek ternama dunia, dimana 100 persen dieskpor terutama ke wilayah Amerika dan Eropa dengan nilai ekspor mencapai US$40,5 juta," ujar Franky. Sekitar 100 merek terkenal dunia, yang biasa ditemui di mal dengan harga yang luar biasa mahal, ternyata merupakan produk buatan pabrik yang berlokasi di Ungaran.
PT Ungaran Sari Garmen atau USG ini merupakan perusahaan PMA asal Amerika Serikat, dengan induk perusahaannya Busana Apparel Group. Busana Apparel Group telah memroduksi pakaian wanita, pria dan pakaian olahraga dengan kapasitas produksi 4.500.000 pcs per bulan dan tenaga kerja sebanyak 16 ribu orang.
Dalam kesempatan ini, Franky juga mengungkap harapannya agar perizinan industri tekstil tidak sampai 35 izin. Melalui desk sepatu dan tekstil, Franky berharap bisa mewujudkan hal tersebut. (ren)
PT Ungaran Sari Garmen atau USG ini merupakan perusahaan PMA asal Amerika Serikat, dengan induk perusahaannya Busana Apparel Group. Busana Apparel Group telah memroduksi pakaian wanita, pria dan pakaian olahraga dengan kapasitas produksi 4.500.000 pcs per bulan dan tenaga kerja sebanyak 16 ribu orang.
Dalam kesempatan ini, Franky juga mengungkap harapannya agar perizinan industri tekstil tidak sampai 35 izin. Melalui desk sepatu dan tekstil, Franky berharap bisa mewujudkan hal tersebut. (ren)
BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
Indonesia diyakini bakal terus kebanjiran investasi asing.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016