'Bersaing di MEA Saja Tidak Bisa, Apalagi TPP'

diskusi publik warga betawi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Perbankan Indonesia Dinilai Belum Cukup Bertanggung Jawab
- Keinginan Presiden Joko Widodo untuk bergabung dengan
Trans Pasific Partnership (TPP)
Indonesia Makin Tertinggal di Era Perdagangan Bebas
dianggap konyol. Ekonom Ichsanudin Noorsy menilai untuk bersaing dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saja Indonesia belum tentu bisa mengimbangi.
Jokowi Diminta Buka Moratorium TKI

Menurut Noorsy, Indonesia dinilai masih kalah dengan negara-negara tetangga.


"Hadapi MEA 2016 saja kita belum tentu bisa, apalagi TTP," kata Noorsy ketika ditemui di salah satu restoran di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 31 Oktober 2015.

 

Noorsy mengatakan,  TPP bahkan dikritik oleh masyarakat di negara-negara kapitalis, termasuk masyarakat di Amerika Serikat, karena hanya akan menguntungkan pemain-pemain besar.


"Di Amerika sendiri TPP itu ditolak oleh Partai Republik, karena hanya menguntungkan segelintir orang saja dari kerjasama ini," ujarnya.


Menurut Noorsy, TPP adalah bagian dari sebuah liberalisme dalam perdagangan bebas. Ia menilai bergabungnya Indonesia ke TPP tidak akan menguntungkan masyarakat menengah ke bawah.


"TPP itu bagian dari sebuah liberalisme atas sebuah perdagangan bebas," kata Noorsy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya