Sofjan Wanandi: Ali Wardhana Arsitek Ekonomi Era Soeharto
- Antara/ Aldino Anatusa
VIVA.co.id - Ketua Tim Staf Ahli Ekonomi Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, membenarkan kabar bahwa eks menteri keuangan, Ali Wardhana telah meninggal. Sofjan memperkirakan Ali meninggal, karena sakit tua.
"Betul. Sudah meninggal. Besok dimakamkan di Tanah Kusir," kata Sofjan, ketika dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Senin 14 September 2015.
Sofjan mengenang sosok Ali Wardhana sebagai menteri arsitek ekonomi era Soeharto.
"Sebenarnya, dia itu arsitek bersama Widjojo (Menteri Negara Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional era Kabinet Pembangunan, Widjojo Nitisastro). Mereka berdua itu arsitek Orde Baru," kata Sofjan.
Sofjan mengatakan, Ali dinilai sebagai tulang punggung tim perekonomian Soeharto dan dialah yang menstabilkan kondisi moneter di Indonesia.
"(Saat itu), tak ada gonjang-ganjing ekonomi. Kita bisa membayar utang secara bertahap. (Padahal), saat itu sama sekali tak ada devisa," kata dia.
Sofjan pun mengatakan, Ali juga merestrukturisasi utang pemerintah. Rencana pembangunan lima tahun (repelita) pun bisa dilaksanakan saat dia menjabat sebagai menteri.
"Yang paling menonjol itu, dia bisa menstabilkan moneter. (Pak Ali) ada kemampuan bisa meyakinkan investor, membantu kami (pengusaha), dan bisa menyelesaikan sektor moneter, sehingga kami bisa bankable (layak mendapatkan kredit). Itu yang terjadi selama Pak Ali berkuasa dengan Prof. Widjojo," kata dia.
Sementara itu, Sofjan belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya Ali. Tetapi, dia menduga mantan menteri koordinator ekonomi, industri, dan pengawasan pembangunan itu meninggal karena sakit tua.
"Dia itu, kan, sudah lama sakit. Sakit tua. Umurnya lebih dari 80 tahun. Saya tidak tahu persisnya sakit apa," kata mantan ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu.
Seperti yang diketahui, beredar kabar bahwa Ali meninggal di media sosial pada sore hari ini.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah wafat Prof. Dr. Ali Wardhana pada jam 15.30. Pemakanan akan dilakukan besok hr Selasa 15 Sep 2015. Rumah Duka Jl Patra Kuningan XV No. 6," demikian pesan berantai di media sosial. (asp)