Menteri Susi Minta Gaji Bawahannya Naik 10 Kali Lipat
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, mengaku selama hampir satu tahun menjadi menteri, banyak prestasi yang patut dibanggakan.
Bahkan, kinerja seluruh jajaran kementeriannya itu bisa menambah pemasukan negara. Salah satunya adalah menghilangkan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk perusahaan kapal yang memiliki kapasitas besar di atas 30 GT (gross tonage).
"Karena kapal-kapal besar itu saya setop subsidinya, yang akhirnya kita bisa hemat Rp12 triliun," ujar Susi di dalam Rapat Bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, di Jakarta, Rabu 9 September 2015.
Dengan adanya kebijakan itu, lanjut Susi, pihaknya mampu menekan subsidi solar yang terbilang signifikan. Berbekal keberhasilan itu, dia, bahkan meminta kepada Banggar untuk bisa menaikkan gaji seluruh pegawai di dalam kementeriannya.
"Saya mohon, gaji (PNS) KKP dinaikkan 10 kali lipatnya Pak," kata Susi
Selain itu, lanjut Susi, prestasi lain dalam kementeriannya, yaitu berhasil membebaskan bea masuk impor produk perikanan Indonesia di pasar ekspor, terutama di negara Amerika Serikat. Diketahui, dari kebijakan ini, Indonesia saat ini rata-rata mendapatkan pembebasan bea masuk impor.
"Jadi, kalau dihitung, saat ini ekspor kita mencapai US$2 miliar. Dan, pembebasannya rata-rata bisa 20 persen. Artinya, kita tidak perlu bayar bea masuk sekitar US$400 juta, dan itu bisa dinikmati oleh pengusaha kita," ujarnya.
Selain itu, kata Susi, selama ini penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perikanan yang diterima negara terbilang sangat kecil. Di sisi lain, banyak subsidi BBM solar yang dipakai oleh ribuan kapal, termasuk yang ilegal, sehingga tak seimbang antara uang negara yang dikeluarkan dengan penerimaan.
"PNBP yang dulu Rp227 miliar, Rp130 miliar itu dari kapal yang penyelundup. Jadi, saya mending hilang Rp130 miliar, tetapi dapat mengamankan BBM Rp100 triliun lebih," jelasnya. (asp)