Jokowi Minta Warga NU Tetap Kerja Keras meski Ekonomi Lesu

Presiden Jokowi saat berkunjung ke PBNU.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menerima Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil Siraj, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Kepala Negara meminta NU untuk menenangkan warganya agar tak panik menghadapi situasi ekonomi yang lesu seperti sekarang akibat gejolak rupiah.
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Presiden juga meminta agar NU menjelaskan kepada masyarakat bahwa kondisi ekonomi sekarang dipengaruhi ekonomi global.
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

"Saya diminta untuk menenangkan masyarakat Nahdliyin (warga NU), karena ekonomi yang sedang melemah. Untuk memberikan pemahaman kepada mereka, karena ini faktor ekonomi global," kata Said Aqil, menjelaskan pernyataan Presiden seusai pertemuan itu.

Presiden, kata Said, juga meminta NU untuk menyemangati warganya agar tidak putus asa menghadapi kemerosotan ekonomi. Pemerintah berkomitmen dan bekerja keras untuk memulihkan krisis ekonomi yang kemungkinan dapat dirasakan hasilnya dalam sebulan atau dua bulan mendatang.

Said dalam kesempatan itu juga meminta warga NU agar tetap kerja keras meski situasi ekonomi sedang tidak baik. Warga NU yang menjadi petani, tetap bekerja menggarap sawah.

Nahdliyin yang berprofesi sebagai pedagang agar tetap berniaga dengan benar. Begitu juga warga yang menjadi pegawai atau karyawan, tetap bekerja sesuai tugasnya.

"Karena Insya Allah kita tidak kurang pangan, tidak kurang bahan pokok. Presiden akan mempertahankan harga bahan pokok, dan BBM (bahan bakar minyak) tidak akan dinaikkan,” ujar Said, sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id. (ase)
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016