Buyback Saham, DPR Minta BUMN Berhati-hati

Bursa Efek indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan, ‎gejolak pasar saham semakin mengkhawatirkan. IHSG terjungkal hingga 3,97 persen ke level 4.163,73.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk lagi, OJK dan BEI menyiapkan buyback (pembelian kembali) saham tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS). Menteri BUMN, Rini Soemarno, menyebutkan sudah menyiapkan Rp10 triliun untuk buyback saham BUMN.

"Atas hal tersebut, saya menilai aksi buyback saham BUMN itu belum tentu diikuti emiten-emiten swasta," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 26 Agustus 2015.

Heri menambahkan, kemungkinan tidak semua BUMN akan melakukan aksi buyback tersebut. "Karena berbagai faktor seperti soal harga, sumber pendanaan yang belum clear, dan sebagainya," katanya.

Politisi partai Gerindra ini mengatakan ada pengalaman di masa lalu di mana aksi buyback justru memberi hasil yang bertolak belakang. "Bukannya stabil, harga saham justru bisa lebih anjlok," katanya.

Atas pengalaman itu BUMN harus lebih berhati-hati. "Hitung untung-ruginya dengan lebih cermat, terutama terkait dengan jumlah saham yang sudah beredar di pasaran. Apalagi, dalam waktu yang belum lama ini, beberapa BUMN baru saja melakukan right issue," katanya.

Perhitungan itu menurutnya penting dalam situasi saat ini. "Jumlah Rp10 triliun itu bukan angka yang sedikit. Apalagi, kondisi ekonomi memang tidak stabil seperti penurunan harga komoditas yang makin suram," katanya.

Heri berharap kebijakan buyback bisa menjadi stimulus untuk meredam kejatuhan HSG ke level yang lebih dalam. "Setidaknya, untuk jangka pendek," katanya.