Di Usia 25 Tahun, Produsen Nike Lokal ini Tambah Investasi

Ilustrasi sepatu Nike
Sumber :
VIVA.co.id
- Industri alas kaki lokal terus didorong untuk memperluas pasar dan volume ekspor, guna memperkuat pangsa pasar Indonesia di ranah global. Begitu pula, dengan penggunaan bahan baku lokal untuk meningkatkan nilai tambah dan devisa.

Hal tersebut, disambut oleh PT Adis Dimension Footwear, di Balaraja, Tangerang, Banten. Produsen sepatu merek Nike ini, di usia operasional pabrik pada tahun ini yang ke 25 tahun, perusahaan tersebut melakukan ekspansi produksi ke Majalengka, Jawa Barat. 

"Investasi kami di sana sebesar US$50-60 juta. Saat ini, sudah sampai tahap persiapan memulai produksi," ujar pemilik Adis Dimension, Harijanto.

Dia menargetkan, dengan pabrik di Majalengka dan pabrik existing di Balaraja, Tangerang, menggenapi kapasitas produksi hingga 27 pasang sepatu per tahun. Saat ini, produksi perusahaan tersebut baru 20 juta pasang per tahun. 

Seluruh produksi Nike made in Adis dikapalkan ke luar negeri dengan komposisi Eropa 40 persen, Amerika Serikat dan Asia masing-masing 30 persen. Ke depan, perseroan mengincar peningkatan volume ekspor ke Asia terutama China.

"Fokus persaingan bisnis industri alas kaki di Indonesia sudah ke luar negeri, yaitu bersaing dengan China dan Vietnam," tambahnya. 

Saat berkunjung ke pabrik tersebut, Menteri Perindustrian Saleh Husin, menilai beroperasinya Adis hingga seperempat abad dan ekspansi pabrik menunjukkan Indonesia tetap prospektif bagi investasi industri alas kaki. 

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
"Ekspansi juga berarti penciptaan lapangan kerja, meningkatnya volume ekspor dan pendapatan devisa," ujar Menperin.

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi


Menperin Desak Calya-Sigra 100 Persen Indonesia
Saat ini, jumlah karyawan Adis mencapai 8.456 orang. Perseroan juga berkomitmen meningkatkan penggunaan bahan baku lokal yang saat ini sebesar 50 persen.

Para pelaku industri alas kaki juga didorong meningkatkan penggunaan bahan baku lokal, terutama bahan baku berbahan baku alam.

"Secara khusus, saya minta pabrikan sepatu menambah penggunaan karet alam. Ini dapat membantu penyerapan dan tingkat harga karet alam petani serta merangsang tumbuhnya industri pengolahan karet," kata Menperin.

Investasi industri alas kaki tercatat cenderung naik setiap tahunnya. Pada tiga tahun terakhir (2011–2014), kenaikan rata-rata mencapai 4,74 persen. 

Pada 2014, nilai investasi di sektor industri alas kaki sebesar Rp10,7 triliun, atau naik sekitar 1,25 persen dibanding tahun sebelumnya, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 643 ribu orang. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya