Industri Baja Siap Pasok Proyek Transmisi Listrik 46 Ribu KM
- Antara/ Asep Fathulrahman
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, dalam mencermati bentangan proyek transmisi itu, pihaknya memperhitungkan kebutuhan komponen yang besar dan dapat diproduksi industri di Tanah Air.
"Di transmisi 150 KV saja, setiap satu kilometer butuh 3 unit tower. Berat satu tower 10 ton atau 30 ton per km. Nah sampai di sini saja, jelas-jelas proyek ini dapat menggerakkan dan menghidupi Krakatau Steel dan produsen baja nasional lainnya," ujar Saleh dalam keterangannya, Kamis 30 Juli 2015.
Dalam hal ini, kata Saleh, Kementerian Perindustrian akan merinci komponen material tower, yang diantaranya terdiri dari besi profile siku L (86 persen dari berat tower), besi profile plate (10 persen) dan baut (4 persen).
Selain itu, Saleh menambahkan, produsen komponen nasional juga diyakini berperan dan menikmati proyek ini seperti pabrikan kawat penghantar (konduktor) dan insulator keramik.
"Kebutuhan masing-masing komponen tersebut ialah 9,3 ton per km dan 346 unit per km," katanya
Sementara untuk transmisi 275 KV, kata dia, jumlah tower sebanyak 2,5 unit per km dengan berat 45 ton per km. Jaringan transmisi 500 KV membutuhkan 2 unit per km dan berat tower 80 ton per km.
"Selain tower listrik, kabel dan insulator keramik, masih ada lagi kebutuhan fitting dan asesoris," kata Saleh
Dia menjelaskan, jika perhitungkan nilai kebutuhan material transmisi selama 10 tahun mencapai Rp76,16 triliun, maka secara garis besarnya melibatkan industri baja, produsen kawat, komponen, tower atau menara, dan dibangun oleh kontraktor nasional.
"Untuk itu, Kementerin Perindustrian akan memperjuangkan penggunaan komponen dalam negeri di proyek transmisi ini agar industri nasional mendapat manfaat sebesar-besarnya," ujarnya.
Selain mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi, perusahaan dalam negeri juga sanggup memproduksi barang modal untuk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit.
Kemenperin mencatat, produsen turbin berkapasitas hingga 27 MW sebanyak 3 perusahaan, generator hingga 10 MW (2 perusahaan), boiler sampai 660 MW (10 perusahaan), transformator (5 perusahaan), kompresor (2 perusahaan), pressure vessels (2 perusahaan), dan panel (3 perusahaan)
Selanjutnya, KWH meter (5 perusahaan), pompa industri (4 perusahaan), elektromotor (2 perusahaan), konstruksi dan rekayasa atau engineering, construction and procurement (12 perusahaan) dan industri baja (12 perusahaan).