Industri Baja Siap Pasok Proyek Transmisi Listrik 46 Ribu KM
- Antara/ Asep Fathulrahman
Dalam hal ini, kata Saleh, Kementerian Perindustrian akan merinci komponen material tower, yang diantaranya terdiri dari besi profile siku L (86 persen dari berat tower), besi profile plate (10 persen) dan baut (4 persen).
Selain itu, Saleh menambahkan, produsen komponen nasional juga diyakini berperan dan menikmati proyek ini seperti pabrikan kawat penghantar (konduktor) dan insulator keramik.
"Kebutuhan masing-masing komponen tersebut ialah 9,3 ton per km dan 346 unit per km," katanya
Sementara untuk transmisi 275 KV, kata dia, jumlah tower sebanyak 2,5 unit per km dengan berat 45 ton per km. Jaringan transmisi 500 KV membutuhkan 2 unit per km dan berat tower 80 ton per km.
"Selain tower listrik, kabel dan insulator keramik, masih ada lagi kebutuhan fitting dan asesoris," kata Saleh
Dia menjelaskan, jika perhitungkan nilai kebutuhan material transmisi selama 10 tahun mencapai Rp76,16 triliun, maka secara garis besarnya melibatkan industri baja, produsen kawat, komponen, tower atau menara, dan dibangun oleh kontraktor nasional.
"Untuk itu, Kementerin Perindustrian akan memperjuangkan penggunaan komponen dalam negeri di proyek transmisi ini agar industri nasional mendapat manfaat sebesar-besarnya," ujarnya.
Selain mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi, perusahaan dalam negeri juga sanggup memproduksi barang modal untuk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit.
Kemenperin mencatat, produsen turbin berkapasitas hingga 27 MW sebanyak 3 perusahaan, generator hingga 10 MW (2 perusahaan), boiler sampai 660 MW (10 perusahaan), transformator (5 perusahaan), kompresor (2 perusahaan), pressure vessels (2 perusahaan), dan panel (3 perusahaan)
Selanjutnya, KWH meter (5 perusahaan), pompa industri (4 perusahaan), elektromotor (2 perusahaan), konstruksi dan rekayasa atau engineering, construction and procurement (12 perusahaan) dan industri baja (12 perusahaan).