Ini Jalur Favorit Barang Impor Ilegal Masuk ke Indonesia
VIVA.co.id - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, menegaskan akan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai pemberantasan barang-barang impor ilegal dan cukai ilegal.
Heru menuturkan, penyelundupan barang impor ilegal seperti beras biasanya masuk melalui Pantai Timur Sumatera. Untuk itu, DJBC akan segera melakukan kegiatan optimalisasi patroli laut guna mengantisipasi penyelundupan barang impor ilegal tersebut.
"Kami akan mengintensifkan kegiatan pengawasan pengeluaran dari Pulau Batam. Nanti, kantor Pantai Timur Sumatera akan dilakukan pengawasan lebih intensif," kata Heru di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2015.
Dia menjelaskan, sepanjang semester-I 2015, DJBC telah melakukan 57 kali penindakan terhadap komoditi beras, serta 91 kali penindakan bahan pangan dengan nilai Rp9,8 miliar.
"Ini memang sebagai bentuk tanggungjawab melindungi industri masyarakat dari masuknya barang-barang ilegal," kata dia.
Selain itu, untuk menindaklanjuti pemberantasan penyelundupan melalui udara, Heru mengatakan pihak DJBC akan berkoordinasi dengan Dirjen Pajak untuk memverifikasi kegiatan impor yang berjalan.
"Kita akan verivikasi form Free Trade Aggrement (FTA). Ini penting, karena lebih meningkatkan fokus harga dan tarif," kata dia.
Sementara dari sektor cukai ilegal, DJBC akan melihat bagaimana sektor pemesanan, pendistribusian, dan pemanfaatan pita cukai seperti produk rokok maupun minuman mampu berjalan dengan optimal.
"Kita akan lakukan pengawasan intensif atas rokok yang keluar dari Batam," tegas dia.