Tangani Kasus Skimming ATM, Bareskrim Gandeng Europol

Wanita bongkar ATM dengan tangan kosong.
Sumber :
  • Shanghaiist

VIVA.co.id - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menerima perwakilan Kepolisian Eropa (Europol) guna membahas masalah kejahatan transnasional, terutama pembobolan ATM dengan teknik Skimming.

Membongkar Jaringan Pengganda Kartu ATM, Begini Modusnya

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigadir Jendral Polisi Victor Edi Simanjuntak mengatakan, Bareskrim juga mengundang tujuh perwakilan perbankan yang mewakili pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia.

"Tadi kita membahas mengenai bagaimana mereka melakukan penanggulangan kejahatan Skimming di Uni Eropa," ujar Victor di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.

Kompolnas: Dipimpin Anang Iskandar, Bareskrim 'Sepi'

Menurut dia, di Uni Eropa pengamanan ATM yang digunakan sudah lebih modern. Kartu ATM yang beredar hampir semuanya sudah menggunakan chip. Sehingga ini dapat mengurangi kejahatan bagi penggunanya itu sendiri.

Ia mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ada 5500 kasus Skimming di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri total kejahatan itu mencapai lebih dari seperempat kasus di dunia, yaitu 1549 kasus.

Kabareskrim: Anggota Serse yang 'Jelek' Bakal Saya Jitak

"ini merupakan satu perhatian bagi mereka kenapa terjadi di Indonesia," ujarnya menambahkan.

Kepolisian Indonesia sudah mengungkap tiga kasus pembobolan ATM sejak februari 2014. Pelakunya orang Malaysia, pada bulan Mei 2014 pelakunya dari kelompok Srilangka, dan terakhir dari Bulgaria.

Sementara, perwakilan dari Polisi Uni Eropa, Jozsep hebenicht mengatakan, Indonesia adalah negara pertama di Asia yang dilibatkan kerja sama dalam  penanganan kasus keuangan.

"Polisi Uni Eropa mempunyai kemampuan juga dari apa yang mereka telah lakukan di sini kami bisa menggabungkan dan mengupayakan bersama," ujarnya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya