Jokowi: Siapa Pun yang Mainkan Harga Pangan Saya Kejar
Senin, 15 Juni 2015 - 13:54 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat penegak hukum dan pemerintah daerah agar mengontrol stok pangan dan memastikan tak ada yang mempermainkan harga kebutuhan pokok, terutama saat Ramadhan.
Presiden mengultimatum menindak tegas siapa pun yang mempermainkan harga atau menimbun kebutuhan pokok agar dapat dijual dengan harga lebih mahal di kemudian hari.
Baca Juga :
Menanti Gebrakan Menteri Baru Ekonomi
Baca Juga :
Pesan Jokowi untuk Menkeu Sri Mulyani
Baca Juga :
Lengser, Sudirman Said Mau 'Dagang Telur'
Menurut Jokowi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama pemerintah kota/kabupaten perlu melakukan operasi pasar, mengingat indeks harga konsumen gabungan Jawa Barat yang meliputi tujuh kota, yaitu Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi dan Depok, mengalami kenaikan dari 117,59 pada April 2015 menjadi 118,07 pada Mei 2015. Hal itu mengakibatkan inflasi sebesar 0,41 persen.
Dari tujuh kota pantauan di Jawa Barat pada Mei 2015, seluruh kota mengalami inflasi, yaitu Bogor sebesar 0,38 persen, Sukabumi sebesar 0,47 persen, Bandung sebesar 0,28 persen, Cirebon sebesar 0,68 persen, Bekasi sebesar 0,40 persen, Depok sebesar 0,65 persen dan Tasikmalaya sebesar 0,21 persen.
Dalam operasi pasar di Jawa Barat hari ini, Perum Bulog bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia menyiapkan 300 ribu ton beras dan 25 ribu ton gula pasir yang siap disistribusikan.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menggelar video conference dengan petugas Perum Bulog di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, yang juga sedang menggelar operasi serupa.
Halaman Selanjutnya
Menurut Jokowi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama pemerintah kota/kabupaten perlu melakukan operasi pasar, mengingat indeks harga konsumen gabungan Jawa Barat yang meliputi tujuh kota, yaitu Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi dan Depok, mengalami kenaikan dari 117,59 pada April 2015 menjadi 118,07 pada Mei 2015. Hal itu mengakibatkan inflasi sebesar 0,41 persen.