Isu Beras Plastik, Omset Pedagang Cipinang Anjlok 30 Persen.
Rabu, 27 Mei 2015 - 13:55 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Menjelang bulan Ramadan, isu beras plastik merupakan hantaman yang keras bagi para pelaku usaha di sektor tersebut. Mulai dari hulu di tingkatan petani, hingga ke hilir di pedagang, mengaku sangat dirugikan oleh isu tersebut.
Pedagang beras Pasar Induk Beras Cipinang, Aloy kepada VIVA.co.id mengungkapkan kekesalannya menanggapi isu tersebut. Sebab baru beberapa hari saja isu itu merebak, omset yang diterima sudah anjlok rata-rata 30 persen.
Baca Juga :
Brimob Bebaskan Pilot Susi Air Usai Disandera KKB, Kapolri: Internasional Trust ke Indonesia
Aloy menjabarkan, sebelum ada isu beras plastik, rata-rata beras yang mampu dia jual per harinya sebanyak 200 ton. Tapi, volume penjualan terus menurun tiap harinya, hingga kemarin dia mengaku hanya bisa menjual sekitar 140 ton beras.
"Konsumen jadi ragu. Yang namanya beras itu kan kebutuhan pokok, jadi, tanggapannya cepat," kata dia saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu 27 Mei 2015.
Dia dan pedagang lainnya pun mengaku heran, mengapa isu ini bisa muncul di pasaran. "Selama ini, belum pernah ada (beras plastik)," ujarnya.
Aloy menegaskan bahwa beras-beras yang dijualnya di Pasar Cipinang ini adalah beras yang dipasok dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Kebanyakan adalah hasil dari panen petani di beberapa sentra produksi beras.
Sebagai informasi, hari ini Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel melakukan kunjungan kerja di pasar induk tersebut. Rachmat ingin memastikan apakah ada beras plastik yang sudah beredar.
Selain didampingi jajarannya di Kementerian Perdagangan, kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Roy Sparringa, dan Kapolri, Jend. Pol. Badrodin Haiti.
Polda NTT Diminta Dirikan Posko Trauma Healing untuk Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi
Bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak terus diberikan ke korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain memberi bantuan,
VIVA.co.id
15 November 2024