Yunani Ingin Hentikan Kecanduan pada Utang
Senin, 2 Februari 2015 - 07:39 WIB
Sumber :
VIVA.co.id -
Yunani akan mengosiasikan kesepakatan utang baru dengan kreditor internasional. Pejabat pemerintah Yunani mengatakan bahwa langkah ini ditempuh karena munculnya laporan bahwa Uni Eropa terbuka untuk kesepakatan yang akan meniadakan pengawas utang di negara itu.
Seperti diberitakan
Telegraph,
Senin, 2 Februari 2015, Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menyatakan bahwa menjadi penting dalam pembayaran utang yang ada di Yunani diikat pada kemampuannya untuk memulihkan pertumbuhan.
Ia juga mengesampingkan sebuah tahap utang baru, dengan alasan negaranya telah menjadi kecanduan utang dan sudah saatnya untuk menjalankan strategi untuk penurunan inflasi yang disebut "cold turkey". Strategi ini pada intinya adalah melakukan pengurangan jumlah uang beredar secara drastis atau cepat.
Dalam pandangan kaum klasik, tingkat harga, upah dan ekspektasi masyarakat (yang biasanya menjadi barometer dan penentu tingkat harga), akan segera menyesuaikan diri apabila ditempuh tindakan drastis pengurangan uang beredar.
"Kami memilih untuk mengakhiri kecanduan," ujar Varoufakis dalam jumpa pers bersama dengan Michel Sapin, Menteri Keuangan Prancis.
Varoufakis juga melontarkan kebingungannya atas bailout Yunani, yang berakhir pada akhir Februari ini.
Kalangan akademisi menyatakan bahwa para pembuat kebijakan masih mempunyai waktu hingga Mei untuk menyetujui "kontrak baru" dengan kreditor. Namun, masih belum jelas apakah Yunani masih akan memiliki akses ke jalur kredit Bank sentral Eropa (ECB) yang penting untuk mendukung pemberi pinjaman negara itu, setelah paket penyelamatan yang sekarang ini berakhir.
Baca juga:
Baca Juga :
Kedatangan Obama ke Yunani Disambut Demonstrasi
Baca Juga :
Yunani Akan Bangun Masjid Besar di Athena
Ia juga mengesampingkan sebuah tahap utang baru, dengan alasan negaranya telah menjadi kecanduan utang dan sudah saatnya untuk menjalankan strategi untuk penurunan inflasi yang disebut "cold turkey". Strategi ini pada intinya adalah melakukan pengurangan jumlah uang beredar secara drastis atau cepat.
Dalam pandangan kaum klasik, tingkat harga, upah dan ekspektasi masyarakat (yang biasanya menjadi barometer dan penentu tingkat harga), akan segera menyesuaikan diri apabila ditempuh tindakan drastis pengurangan uang beredar.
"Kami memilih untuk mengakhiri kecanduan," ujar Varoufakis dalam jumpa pers bersama dengan Michel Sapin, Menteri Keuangan Prancis.
Varoufakis juga melontarkan kebingungannya atas bailout Yunani, yang berakhir pada akhir Februari ini.
Kalangan akademisi menyatakan bahwa para pembuat kebijakan masih mempunyai waktu hingga Mei untuk menyetujui "kontrak baru" dengan kreditor. Namun, masih belum jelas apakah Yunani masih akan memiliki akses ke jalur kredit Bank sentral Eropa (ECB) yang penting untuk mendukung pemberi pinjaman negara itu, setelah paket penyelamatan yang sekarang ini berakhir.
Baca juga:
Migran Tewas Akibat Kebakaran di Kamp Pengungsi Yunani
Seorang ibu dan putri kecilnya tewas akibat ledakan tangki bensin.
VIVA.co.id
25 November 2016