Orang Ini Tak Senang Jadi Kaya

VIVAnews - Pendiri, sekaligus Presiden Direktur Alibaba, Jakc Ma telah dinahbiskan sebagai orang terkaya di Tiongkok. Dia jadi orang terkaya, setelah situs online shopping-nya berhasil melantai di Wall Street.

Sekadar informasi, saat initial public offering (penawaran perdana saham), valuasi saham Alibaba disebut-sebut mencapai US$25 miliar. Angka terbesar dalam sejarah.

Namun, Jack Ma malah mengaku tak senang dengan itu semua. Kekayaan dan ketenaran, bagi Ma, ibarat "luka parah", dan ia tidak menyukainya.

"Pada bulan ini, saya sangat tidak gembira," kata Ma dalam sebuah wawancara dengan CNBC, baru-baru ini.

Dia mengaku bakal dirundung tekanan dari berbagai pihak. Khususnya, tingginya harapan khalayak pada harga saham Alibaba.

"Saya berusaha membuat diri saya senang, sebab kalau saya tidak gembira, kolega dan pemegang saham, serta konsumen juga tidak akan bahagia," ujarnya.

"Orang bilang, 'Jack, jadi kaya itu bagus'. Iya, tetapi jadi orang terkaya di Tiongkok, itu menyakitkan. Orang-orang di sekitarmu menginginkan uangmu," ujarnya.

"Hari ini, tatapan orang berbeda ketika melihat saya di jalan. Saya ingin orang melihat, inilah entrepreneur, dan saya ingin jadi diri sendiri," ujarnya.

Alibaba terkenal dengan terobosan promosinya. Salah satunya, menciptakan Single's Day Shopping. Disebut Single's Day lantaran pada 11 November lalu, punya empat baris single, yakni 11/11. Alibaba membuat acara ini pada 2009 silam.

Laman The Wall Street Journal merilis, pada gelaran Single's Day tahun ini, Alibaba mencatatkan penjualan sebesar US$9,34 miliar dalam waktu 24 jam. Angka itu meningkat 58 persen dari event yang sama pada tahun lalu. Tahun lalu, nilai penjualannya "hanya" US$5,9 miliar, atau meningkat 80 persen dibanding tahun sebelumnya.

Semua tenaga penjualan, kata Ma, harus bisa memastikan pengiriman barang sampai dalam waktu tiga hari. Barangkali itu yang menambah Ma stres. (asp)