Risma Jamin Proses Perizinan Investasi di Surabaya Cepat

Tri Rismaharini
Sumber :
  • satu jam lebih dekat-tvOne
VIVAnews -
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menjamin proses perizinan di Surabaya berjalan cepat. Jaminan itu diungkapkan Risma di hadapan para pengusaha Amerika Serikat.


"Prosesnya cepat karena dilakukan secara online," tutur Risma, dalam acara
'U.S-Indonesia Investment Summit
', di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu 12 November 2014.


Selain itu, Risma mengklaim, para pegawai pemerintah daerah tak akan berani untuk macam-macam. Menurut Risma, pemerintah daerah di Surabaya sudah menerapkan
e-government
di mana pelayanannya berupa pelayanan elektronik.


Risma mencontohkan ada calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Pahlawan tersebut, maka tidak perlu repot-repot datang ke kantor pemerintah daerah.


"Orang itu, cukup membuka situs Pemda Surabaya dan menunjuk lokasi investasi yang diinginkan. Persyaratannya akan dipenuhi tanpa datang langsung dan berkasnya bisa dikirim lewat soft copy serta akan kami proses," terangnya.


Tak hanya itu, calon investor pun dapat memantau proses perizinannya secara online.


Oleh karena itu, Risma menjamin, proses pelayananan investasi tidak akan memakan waktu yang lama. Dia langsung tahu kalau perizinan yang terlambat, karena dia terus memantaunya lewat internet.


"Mereka (bawahan Risma)
nggak
PPDB Resmi Ganti Nama Jadi SPMB, Warganet Heboh di Media Sosial
berani buat terlambat. Setiap ada yang terlambat, ada kling (tanda) di handphone saya dan saya tahu di meja siapa izin itu," tambahnya. (art)
Pantas Bisa Beli Rumah, Ternyata Ini 12 Kebiasaan Hemat Ala Generasi Boomers yang Patut Ditiru!
MPR RI Bahas Amandemen UUD 1945, Komisi Kajian Akan Serap Aspirasi Publik

K3 MPR RI Pertimbangkan Amandemen UUD 1945: Pastikan Usulan Amandemen Mencerminkan Kebutuhan Masyarakat

MPR RI bahas potensi amandemen UUD 1945. Komisi Kajian Ketatanegaraan fokus serap aspirasi publik secara terbuka demi demokrasi modern dan inklusif.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025