Petani Tambak di Yogya Keluhkan Sulitnya Solar Bersubsidi

Petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar solar
Sumber :
  • Antara/Dedhez Anggara
VIVAnews
- Tak hanya sektor transportasi yang mengeluh kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi, baik premium maupun solar. Sektor pertanian pun merasa tersiksa karenanya.


Pembudidaya tambak udang yang berada di kawasan pesisir pantai selatan Yogyakarta, misalnya. Mereka mengeluh sulit mendapatkan solar untuk menghidupkan kincir angin.


Ketua Asosiasi Petambak Udang Bantul (Ata Aba) Sudarno mengatakan, seharusnya para petambak udang mendapatkan  jatah solar bersubsidi karena masuk dalam kategori petani.


Namun kenyataannya, banyak kendaraan milik petambak yang ditahan oleh polisi ketika membeli solar bersubsidi.


“Banyak anggota kelompok kami yang ditangkap polisi saat membeli solar bersubsidi,” katanya pada Minggu, 24 Agustus 2014.

Viral Ojol Tendang Pesepeda hingga Terjatuh, Pahami Aturan Soal Jalur Khusus Sepeda

Sudarno menambahkan, kesulitan membeli solar bertambah ketika Gubernur DIY, Sri Sultan mengatakan bahwa ratusan tambak tersebut tidak berizin. Mereka disebut menggunakan tanah “sultan ground” tanpa meminta izin pemiliknya.
Banjir Rob Rendam 13 RT di Jakarta hingga 90 Cm, Satu Ruas Jalan Tergenang


Penuh Semangat Kebersamaan, BRI Gelar Potong Tumpeng Serentak Hingga Bazaar UMKM Pada Perayaan HUT ke-129
“Akibat maraknya informasi miring mengenai petambak udang, maka kita kadangkala kesulitan dalam membeli bahan bakar,” jelasnya.


Sudarno menambahkan, selain kesulitan mendapatkan BBM ia juga kesulitan mendapatkan kredit dari perbankan karena usaha tambak yang dianggap ilegal dan tidak sesuai dengan aturan yang ada.


“Kalau sudah dibilang ilegal maka tidak ada lembaga keuangan yang bersedia memberikan kredit karena resikonya tinggi.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya