Dua Bulan Beroperasi, Operator Kereta Gantung Raup US$1,2 Juta

Kereta gantung
Sumber :
  • BBC News
VIVAnews
Uang Donasi Diserahkan ke Korban Bencana, Agus Salim Singgung Soal Janji yang Belum Ditepati
- Sebuah operator kereta gantung Bolivia, Mi Teleferico, menjadi perusahaan yang sukses. Pasalnya, mereka mampu meraup lebih dari satu juta dolar AS dalam waktu singkat.
Dapur Artis Kok Kayak Gini? Netizen Salah Fokus dengan Penampakan Kompor Milik Irish Bella

Dikutip
DPR Minta Menag Lobi Arab Saudi Tak Lanjutkan Wacana Batasi Peserta Haji 90 Tahun
BBC News
, perusahaan ini menghasilkan 8 juta bolivianos atau US$1,2 juta dalam waktu 60 hari. Kereta gantung yang menghubungkan Kota La Paz dengan Kota El Alto, telah mengangkut lebih dari dua juta orang sejak diluncurkan pada 30 Mei 2014.


"Kami telah memenuhi keyakinan kami sebagai perusahaan besar yang paling menjanjikan," kata CEO Mi Teleferico, Cesar Dockweiler.

Pembangunan kereta gantung itu membutuhkan dana US$234 juta, sebagian dibiayai oleh perusahaan Austria. Presiden Bolivia, Evo Morales, juga disebut mendanai pembangunannya. Morales pun turut mencoba kereta gantung itu ketika baru diluncurkan.

Selama Piala Dunia 2014, beberapa kereta dicat hitam dan putih menyerupai bola sepak bola.

Satu jalur kereta gantung bisa menempuh jarak sejauh 10 km dan memudahkan ribuan orang bepergian ke kedua kota dalam waktu kurang dari 10 menit.

Dua jalur lainnya masih dalam perbaikan. Setiap kereta mampu membawa 10 penumpang. Kalau dua jalur lainnya rampung, diperkirakan ada 18 ribu orang per jam yang bisa bepergian dengan kereta gantung itu.

Harga tiketnya pun sebesar 3 bolivia atau 45 sen dolar AS.

Namun, bulan lalu, ada penumpang yang tertahan di kereta selama 25 menit karena kerusakan sinyal. "Tapi, penumpang aman," kata dia.(ita)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi

Masyarakat Rugi Rp 365 Miliar Gegara Ditipu, Terbanyak soal Jual Beli Online

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, sebanyak 20.975 laporan sudah diterima Indonesia Anti-Scam Center (IASC) terkait penipuan per Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025