Menteri PAN-RB: Jangan Percaya Calo PNS
Senin, 26 Agustus 2013 - 13:20 WIB
Sumber :
- http://www.tosu777.com
VIVAnews -
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar, Senin 26 Agustus 2013, meminta para peserta calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tidak mempercayai berbagai tawaran calo ataupun joki yang mengaku dapat meloloskan peserta.
"Sama sekali jangan percaya, calo itu seperti nembak di atas kuda. Maksudnya kalau kena ya kena, kalau tidak ya sudah. Mungkin dari 20-30 orang yang dicalokan mengatasnamakan pegawai PAN-RB, ada 10 orang yang lulus dan duitnya masuk kantong," kata Azwar saat ditemui di Kantor BPPT, Jakarta.
Ia menjelaskan, sistem perekrutan PNS yang diterapkan tahun ini sudah lebih canggih dan dapat meminimalisir upaya penyelewengan yang terjadi. Untuk itu, ia meminta calon peserta jangan sampai tergoda bualan dan rayuan orang-orang yang hanya ingin mengambil keuntungan pribadi.
"Sama sekali jangan percaya, calo itu seperti nembak di atas kuda. Maksudnya kalau kena ya kena, kalau tidak ya sudah. Mungkin dari 20-30 orang yang dicalokan mengatasnamakan pegawai PAN-RB, ada 10 orang yang lulus dan duitnya masuk kantong," kata Azwar saat ditemui di Kantor BPPT, Jakarta.
Ia menjelaskan, sistem perekrutan PNS yang diterapkan tahun ini sudah lebih canggih dan dapat meminimalisir upaya penyelewengan yang terjadi. Untuk itu, ia meminta calon peserta jangan sampai tergoda bualan dan rayuan orang-orang yang hanya ingin mengambil keuntungan pribadi.
Ia menjamin, seluruh lapisan masyarakat yang mengikuti tes CPNS mendapatkan perlakuan yang sama. Menurutnya, tidak ada lagi penjatahan anak pejabat yang ingin memasukkan sanak saudaranya untuk menjadi aparat pemerintah.
"Anak sendiri saja tidak bisa diurus lagi. Anak saya lagi belajar psikotes, baca buku-bukunya. Ayahnya tidak bisa bantu Lillahi Ta'ala tidak bisa." (ren)
Halaman Selanjutnya
Ia menjamin, seluruh lapisan masyarakat yang mengikuti tes CPNS mendapatkan perlakuan yang sama. Menurutnya, tidak ada lagi penjatahan anak pejabat yang ingin memasukkan sanak saudaranya untuk menjadi aparat pemerintah.