Ekspor Kopi Lokal Turun Drastis, Ada Apa?

Biji Kopi
Sumber :
  • REUTERS/YT Haryono
VIVAnews - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara mengungkapkan bahwa ekspor kopi asal Sumatera Utara ke sejumlah negara konsumen turun drastis belakangan ini. Terutama jenis kopi Arabica dan Robusta yang memang menjadi andalan Sumatera Utara dan paling banyak diminati.
Sosok Helen Bandar Narkoba Jambi yang Viral Lapaknya Digerebek Emak-emak, Ternyata Wanita Paruh Baya

Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) dari Disperindag Sumut,  tercatat penurunan berskala besar terjadi pada ekspor kopi Arabica. Pada bulan April 2013 volume pengiriman hanya sekitar 6.469 ton dengan nilai US$29,49 juta saja. Padahal di tahun sebelumnya mampu mencapai penjualan sebesar US$33,95 juta.
Netanyahu Buat Peta 'Timur Tengah Baru', Gaza dan Tepi Barat Dihapus

"Secara periodikal, ini artinya nilai jual kopi Arabica Sumut menurun terus sejak awal tahun 2013. Dibanding tahun sebelumnya, penurunan jumlah ekspor ini cukup besar sampai bulan April 2013 lalu," ujar Fitra Kurnia, Kasi Ekspor Pertanian dan Pertambangan, Selasa 21 Mei 2013.
Meiska Adinda Rilis Video Musik Keras Kepala yang Sentuh Isu Hubungan Beda Agama

Fitra mengatakan, ekspor kopi Arabica dan jenis lainnya sempat membaik pada Maret 2013. Namun tren penurunan memang terjadi sejak awal tahun 2013,  terjun drastis pada bulan April 2013 lalu.  Diyakininya hal itu disebabkan musim panen serentak di berbagai wilayah Sumut sangat berpengaruh pada penurunan jumlah ekspor kopi tersebut.

"Ini disebabkan musim panen diberbagai perkebunan Kopi di Sumut. Terutama jenis kopi Arabica. Akibatnya, kopi membludak, tentunya berpengaruh pada harga jual," ungkap Fitra.

Ditambahkannya lagi, kondisi itu juga dikarenakan negara-negara konsumen kopi asal Sumut terpaksa menunda permintaan kopi, harga menjadi salah satu alasannya. Sama halnya dengan pengusaha kopi yang juga menunda pengiriman kopinya ke berbagai negara, menunggu harga kembali stabil.

"Pengusaha tak mau rugi, mereka terpaksa menunda pengiriman kopi, menunggu harga stabil kembali. Begitu juga dengan konsumen. Jika pun ada yang tetap mengirim, harganya jauh lebih murah," ungkap Fitra.

Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Andrianus Simarmata mengaku optimistis ekspor kopi Sumut kembali meningkat dan menggenjot kinerja ekspornya. Saat ini, harga jual kopi di dalam negeri berkisar Rp40.000 ribu per kilogram. Hanya berbeda tipis dengan harga jual ke luar negeri yang hanya R 41.000.-Rp42.000.

"Harga lokal masih kuat, hanya berbeda tipis dengan harga ekspor. Dengan kondisi itu pengusaha masih sulit bertransaksi. Tetapi peningkatan devisa bisa terus digenjot, bersamaan dengan peningkatan kelapa sawit dan karet yang juga menjadi andalan Sumut," kata Simarmata.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya