Hutama Karya Kini Usung Large Monorail, Apa Bedanya?

VIVAnews - PT Hutama Karya tampaknya masih bimbang dengan konsep transportasi massal yang akan diusungnya menggantikan program kereta layang Bekasi-Slipi sebelumnya terbentur masalah pendanaan.

Jika sebelumnya perusahaan mengaku tengah mengkaji konsep , kini Hutama Karya tengah melirik sistem large monorail yang dianggap bisa menekan biaya konstruksi.

General Manager Divisi Pengembangan Hutama Karya, Wikumurti menjelaskan, ada tiga jenis kereta yang beroperasi di dunia, yaitu kereta berukuran besar, kereta berukuran sedang, dan light rail transit.

"Sepertinya Hutama Karya akan mengembangkan large monorail. Bentuknya seperti monorail, namun kapasitasnya seperti kereta berukuran besar," kata Wikumurti saat dihubungi VIVAnews, Rabu 10 Oktober 2012.

Wiku --sapaan Wikumurti-- menjelaskan, meski kapasitas angkutnya hampir sama dengan kereta berbadan besar, berat kereta large monorail ini lebih ringan hingga sepertiga kereta besar. Jika rata-rata kereta besar itu memiliki berat 30 ton, large monorail mempunyai bobot 10 ton.

Secara konstruksi, large monorail juga lebih ramping dibandingkan kereta layang, konsep pertama yang disodorkan Hutama Karya. Large monorail hanya membutuhkan satu rel kereta (monorail) dibandingkan dengan kereta biasa yang membutuhkan dua rel sejajar sebagai landasan kereta berjalan.

"Lebih ringan dan lebih ramping, karena hanya membutuhkan satu rel," katanya.

Hingga saat ini, manajemen Hutama Karya masih enggan mengungkapkan taksiran biaya investasi large monorail itu. Perusahaan mengaku masih dalam tahap pengkajian biaya konstruksi dan tiket penumpang.

Namun, perusahaan pemerintah ini memastikan, biaya investasinya akan turun cukup lumayan dibandingkan konsep kereta layang terdahulu. "Kami lagi analisis secara hati-hati. Kami targetkan pada akhir tahun ini kajian large monorail ini akan selesai," katanya. (art)