10 Perusahaan Paling Untung di Dunia (II)

Chevron
Sumber :
  • Getty Images

VIVAnews - Majalah Fortune kembali mengeluarkan daftar 20 perusahaan yang paling banyak menghasilkan keuntungan selama 8 tahun terakhir. Perusahaan raksasa dunia ini sebelumnya sudah masuk dalam daftar 500 perusahaan terbesar dunia.

IHSG Tersungkur saat Penutupan Sesi I, Sederet Ini Saham Tetap Gagah hingga ARA

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman money.cnn.com, Kamis, 12 Mei 2011 terdapat sekitar 20 perusahaan dari 500 perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 yang mencetak laba sepanjang 8 tahun berturut-turut.

Berikut peringkat teratas dari 10 perusahaan raksasa yang menghasilkan keuntungan terbesar selama delapan tahun terakhir itu. Peringkat 10-6 dapat dilihat di tautan ini:

iPhone 14 Pro Max Meledak saat Dicas

6. Wal-Mart (Peringkat 1 Fortune 500)

Wal-Mart memang bertahan pada posisi pertama dalam daftar Fortune 500, namun posisi mereka turun tiga tingkat dalam daftar perusahaan yang memperoleh keuntungan terbesar. Penyebabnya, tak lain adalah kekhawatiran konsumen terhadap ancaman resesi.

Di tengah penurunan mendalam itu, Wal-Mart terpaksa menurunkan harga segala produknya dan memikat konsumen AS. Pada 2010, Wall Mart mencetak keuntungan US$16,4 miliar.

Namun, Wal-Mart tidak bisa mempertahankan strateginya itu pada 2010. Laporan perusahaan menyebutkan penjualan turun sepanjang tahun itu.

Rantai pemasukan perusahaan dari lini bisnis pertokoan dan layanan online juga perlahan dikhawatirkan mengganggu kinerja Wal-Mart. Upaya perusahaan masuk ke bisnis pakaian tampaknya belum menunjukkan hasil optimal.

7. International Business Machines (IBM)

IHSG Diprediksi Rawan Koreksi Lanjutan, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Chief Executive Officer (CEO) IBM, Sam Palmisano, yang mengambil strategi dengan titik berat pada perangkat lunak dan pelayanan itu telah meningkatkan kinerja perusahaan berjuluk Big Blue tersebut. Tahun lalu, IBM membukukan keuntungan US$14,8 miliar.

Keuntungan IBM tercatat tumbuh 10 persen tahun lalu seiring pemulihan ekonomi global pasca resesi. Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2010 telah membuat banyak perusahaan menggunakan IBM untuk melayani nasabah serta tugas-tugas kantor lainnya.

Palmisano mengatakan, bisnis komputer berbasis internet dan perangkat lunak untuk keperluan analisis akan menjadi tumpuan perusahaan ke depan, dan IBM membenamkan investasi cukup besar untuk itu.

Sebagai contoh, IBM meluncurkan Smarter Planet, yaitu penggunaan teknologi komputer untuk memantau kepadatan jalan raya dan juga bisa digunakan di rumah sakit.

8. Apple (Peringkat 35 Fortune 500)

Dengan banyaknya inovasi yang ditelurkan Apple seperti iPhone, iPhad, dan App Store, perusahaan teknologi paling bergengsi ini melaju menjadi satu perusahaan yang menangguk keuntungan besar. Laba bersih Apple selama 2010 melonjak 146 persen menjadi US$14 miliar.

Lonjakan keuntungan ini tidak lepas dari booming-nya penjualan iPhone di seluruh dunia serta peluncuran produk iPad yang baru saja dimulai, dipastikan bakal mendorong pendapatan perusahaan.

Perusahaan teknologi yang menjadi pesaing Apple mungkin tidak mau mendengar informasi ini, yaitu Apple tidak menunjukkan tanda-tanda untuk memperlambat upayanya untuk terus berinovasi. Pada kuartal terakhir 2010, Apple mencetak rekor penjualan dan keuntungan.

9. Johnson&Johnson (Peringkat 40 Fortune 500)

Johnson&Johnson (J&J) tahun lalu mengalami masa paling sulit dalam sejarah perusahaan, yaitu penarikan sejumlah produk obat, publikasi yang buruk, serta harga saham yang terus merosot. Bagi perusahaan lain, kondisi itu mungkin sudah dianggap sebagai sebuah musibah.

Namun, di tangan J&J, kondisi itu berhasil dikelola, sehingga bisa menghasilkan kenaikan keuntungan sebesar 9 persen atau menjadi US$13,3 miliar.

Pertumbuhan yang dicapai J&J merupakan bukti mengapa perusahaan raksasa di bidang farmasi ini memperoleh peringkat perusahaan terhormat. Dengan bisnis yang bergerak di perlengkapan kesehatan, obat-obatan dengan resep dokter, dan produk konsumen lainnya, J&J tampak bisa melakukan segalanya.

Langkah-langkah perusahaan dipastikan akan merengkuh kembali konsumennya yang hilang karena penarikan produk Tylenon serta produk obat lainnya, sehingga berdampak pada penurunan penjualan hingga 29 persen pada kuartal IV-2010.

10. Berkshire Hathaway (Peringkat 7 Fortune 500)

Kini adalah saatnya bagi Warren Buffet sebagai pemilik Berkshire Hathaway setelah kesepakatan besar dengan perusahaan konstruksi jalan Burlington Northen Sante Fe ditandatangani pada 2010.

Pendapatan Berkshire tercatat melonjak 61 persen dengan laba bersih tercatat US$13 miliar seiring meningkatnya pendapatan Burlington. Kenaikan saham di bursa juga mengangkat nilai saham Berkshire dan anak usahanya. Pertumbuhan ekonomi juga membantu anak usaha Berkshire untuk terus tumbuh.

Burlington Northern sendiri menambah pundi laba bagi Berkshire sebesar US$2,2 miliar. Tapi, tetap saja, Buffet merendah dengan hasil yang diperoleh, apalagi jika melihat pada nilai buku per saham Berkshire. (art)

Proyek Intiland

Bos Intiland Jual 260 Juta Saham Miliknya Seharga Rp 200 Per Saham, Buat Apa?

Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD), Hendro Gondokusumo, menjual sebanyak 260 juta saham perseroan atas nama individu.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024