Bank BJB Penggerak Ekonomi Daerah
VIVAnews - Tumbuh sebagai penggerak ekonomi daerah, Bank Jawa Barat Banten (BJB) kini fokus untuk memberdayakan sektor usaha kecil dan menengah serta mikro.
Langkah ini dilakukan guna mengakselerasi pertumbuhan kredit produktif dengan menyalurkan kredit pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Direktur Konsumer PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Tatang Sumarna mengatakan, pihaknya tidak memilah-milah sektor industri yang akan dibiayai. "Semua sektor kita biayai karena ini juga akan menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.
Meski begitu sektor perdagangan dan industri yang masih dominan. "Tidak bisa dipungkiri sektor ini kan tumbuh besar," jelasnya.
Hingga kuartal I tahun 2011 penyaluran kredit perseroan mencapai Rp24,67 triliun dari target sebesar Rp30 triliun pada akhir tahun 2011. Bank BJB menargetkan pertumbuhan kredit hingga 30 persen atau di atas pertumbuhan rata-rata industri. Tatang optimis perseroan dapat melebihi target yang telah ditetapkan.
Penyaluran kredit tersebut masih didominasi oleh penyaluran kredit konsumsi sebesar 72,95%. Sementara untuk kredit terhadap sektor mikro mencapai 10,92% dari total portfolio kredit.
Bank BJB memiliki produk kredit bernama Kredit Mikro Utama. Produk ini diharapkan dapat mengembangkan usaha mikro menjadi sektor usaha kecil dan menengah dengan fasilitas kredit serta persyaratan dapat terjangkau oleh pelaku mikro.
Siapa sasarannya? Bank BJB mengutamakan penyaluran kredit pada sektor usaha ekonomi produktif baik perseorangan maupun kelompok usaha. Perseroan dapat memberikan kredit dengan maksimal plafond hingga Rp 100 juta. Adapun mengenai jangka waktu kredit ini ditentukan berdasarkan jenis kreditnya.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk memberikan dua jenis penyaluran kredit, yaitu kredit modal kerja dengan jangka waktu maksimal 3 tahun dan kredit investasi dengan masa kredit selama 5 tahun. Sementara untuk tingkat suku bunga yang ditawarkan bank bjb sangat kompetitif yaitu pada kisaran 12 hingga 14 persen (WEBTORIAL) .