Panji Gumilang: Saya Abu Maarik
VIVAnews - Tahun 1996, sekali dalam sebulan, Kantor Pusat Bank CIC di Jalan Fatmawati selalu direpotkan dengan seorang nasabah bernama Abu Maarik. Sekali dalam sebulan, bank yang kemudian bertransformasi jadi Bank Century itu, menerima dana tabungan dalam bentuk pecahan kecil dari Abu Maarik.
Imam Supriyanto, mantan "menteri" Negara Islam Indonesia, yakin Abu Maarik itu tak lain Abu Toto alias Syeikh Panji Gumilang, pemimpin Pesantren Al Zaytun, Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat. "Wajah Abu Maarik ini mirip sekali dengan Panji Gumilang yang saya lihat di televisi. Bedanya, dulu masih kurus."
Dan kepada VIVAnews, Panji Gumilang mengakui bahwa nama kecilnya Abu Maarik. "Abu Toto nggak. Kalau Abu Maarik begini (ceritanya)," kata Panji Gumilang saat diwawancara di Mahad Al Zaytun, Indramayu, Selasa 3 Mei 2011.
Panji Gumilang menyatakan, pada masa kolonial, orang tuanya aktif membantu perjuangan kemerdekaan. Orang tuanya saat itu juga kepala desa. "Setiap ada serangan-serangan, yang atur jalan di antaranya orang tua saya. Belanda itu kenalnya, nama Muqorib. Saya (yang bernama) Abu Maarik lari," kata Panji.
Kemudian, dalam pelarian, dia bertemu Kiai Mustaghfirin. Lalu dia diberi bambu runcing dan diberi nama Panji Gumilang.
Lalu, apakah benar Abu Maarik menabung di Bank CIC yang dimiliki Robert Tantular itu sampai sejumlah puluhan miliar rupiah? "Umpamanya saya punya uang sebanyak itu, apa perlu kondo-kondo (dibicarakan--red)," kata Panji alias Abu Maarik. Namun Panji mengaku kenal dengan pemilik Bank CIC itu.