Raksasa Bisnis Amerika di Daftar Pasien Gayus

Ford di Chicago Autoshow 2008
Sumber :
  • http://z.about.com

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah mengirimkan 151 daftar wajib pajak yang pernah ditangani Gayus Tambunan kepada pihak kepolisian. Yang menarik, di daftar itu ada sejumlah perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, antara lain: Chevron Indonesia Company dan PT Chevron Oil Products Indonesia, PT Ford Motor Indonesia, PT McDermott Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT Dowell Anadrill Schlumberger.

VIVAnews.com telah meminta konfirmasi kepada beberapa perusahaan itu.

Terpopuler: Timnas Indonesia Tinggalkan Malaysia di Ranking FIFA, Ragnar Oratmangoen Nyaman di Belanda

Direktur Komunikasi Korporat Ford Lea Kartika Indra mengatakan perusahaannya tidak pernah berurusan dengan Gayus Tambunan. Ia justru heran mengapa nama perusahaannya masuk dalam daftar.

Namun, Lea mengakui Ford memang memiliki sejumlah kasus sengketa pajak. Sampai saat ini, sengketa itu sudah ada yang diselesaikan, tapi ada juga yang belum tuntas. "Sengketanya kurang bayar dan lebih bayar," katanya.

Perusahaan lainnya adalah PT Newmont Nusa Tenggara. Manajer Komunikasi Korporat Newmont Nusa Tenggara, Kasan Mulyono, mengakui perusahaannya memiliki sejumlah sengketa pajak.

Prabowo Optimis Kepemimpinan Presiden Terpilih Trump Bawa Terobosan Positif

Namun, menurut Kasan, Newmont telah mengikuti proses hukum di pengadilan pajak sesuai ketentuan. Bahkan Newmont telah mendapatkan status sebagai Wajib Pajak Patuh dari Kantor Pajak setiap tahun sejak 2003.  "Ini merupakan bukti bahwa Newmont Nusa Tenggara selalu mematuhi semua ketentuan perpajakan."

Gayus adalah pegawai Ditjen Pajak yang bertugas di bagian Penelaah Keberatan serta bagian Banding Ditjen Pajak pada 2007. Dia berurusan dengan para wajib pajak yang menghadapi sengketa perpajakan.

Soal ini makin menyeruak terkait dengan kasus paspor palsu Gayus yang dinyatakan Polri dibuat oleh John Jerome Grice. "John Grice adalah agen CIA dan diketahui oleh Satgas," kata Gayus usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 19 Januari 2011.

Saat dimintai konfirmasinya, juru bicara Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, Paul Belmont, enggan mengomentari soal perusahaan-perusahaan Amerika yang masuk daftar 'pasien' Gayus. Ia hanya mengatakan mengetahui kabar itu hanya dari media.

Soal Polemik Donasi, Mensos Gus Ipul Bakal Temui Agus Salim: Ingin Bicara dari Hati ke Hati

"Kami mengetahui apa yang terjadi hanya dari media, kami menolak berkomentar karena penyelidikan kasus ini masih berlanjut," ujar Belmont saat dihubungi VIVAnews.com.

Untuk mengetahui lebih jauh sepak terjang raksasa bisnis Amerika di Indonesia, berikut ini profil ringkasnya.
 
1. Ford Motor

Ford Motor adalah salah satu raksasa otomotif besar dunia asal Amerika Serikat. Di Indonesia, melalui Ford Motor Indonesia juga beroperasi sebagai agen tunggal pemegang merek Ford. Kegiatan bisnis FMI adalah impor, penjualan, serta perawatan dan suku cadang. Sepanjang 2010, FMI berhasil menjual 8.871 unit kendaraan dengan menguasai pangsa pasar mobil di Indonesia 1,2 persen.

2. McDermott

McDermott merupakan perusahaan konstruksi, teknik, dan instalasi terkemuka yang fokus pada pengembangan proyek-proyek minyak dan gas lepas pantai di seluruh dunia. Beroperasi di lebih dari 20 negara yang tersebar di Atlantik, Timur Tengah dan Asia Pasifik, McDermott mempekerjakan 16 ribu lebih karyawan. McDermott melayani proyek-proyek energi sejak 1923.

3. Newmont

Newmont merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia asal Amerika Serikat. Melalui PT Newmont Nusa Tenggara juga menjadi penambang emas dan tembaga besar di Indonesia. Newmont memiliki konsesi tambang emas dan tembaga di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Newmont mempekerjakan sekitar 8.000 orang karyawan. Cadangan emas dan tembaga Lapangan Batu Hijau diperkirakan mencapai 1,1 miliar ton dan bisa bertahan hingga 2027. Newmont sedang mengeksplorasi lapangan lain, seperti Elang.

4. Chevron

Chevron Corp merupakan salah satu pemain minyak, pertambangan dan energi terbesar dunia asal Amerika Serikat. Selain di bisnis minyak, Chevron juga bergerak di sektor pertambangan, pembangkit, petrokimia dan energi. Di Indonesia, Chevron juga mengelola sejumlah ladang minyak dan gas melalui PT Chevron Pacific Indonesia. Salah satunya adalah di Riau. Chevron memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah Indonesia. Chevron juga tengah mencari cadangan minyak dan gas dari Sumatera hingga lepas pantai Kalimantan Timur. Chevron juga menjual pelumas lewat PT Chevron Oil Products Indonesia.

5. Schlumberger

Schlumberger merupakan perusahaan penyedia layanan teknologi, solusi informasi dan manajemen proyek terpadu yang melayani industri minyak dan gas. Didirikan pada 1926, Schlumberger merupakan perusahaan terkemuka dunia yang mempekerjakan lebih dari 105 ribu orang di 80 negara. Schlumberger pernah masuk jajaran perusahaan paling mengesankan di Amerika Serikat yang berpusat di Houston. Di Indonesia, Schlumberger beroperasi lewat PT Dowell Anadrill Schlumberger. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya