Airlangga Ungkap Pesan Khusus Prabowo Untuk Tim Negosiasi Tarif AS
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menitipkan pesan kepada jajaran menterinya yang akan segera berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk melobi kebijakan resiprokal atau timbal balik 32 persen.
Prabowo meminta anak buahnya itu untuk melakukan negosiasi semaksimal mungkin demi kepentingan bangsa dan negara.
Pesan itu diungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Prabowo menerima kedatangan Wakil Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 15 April 2025.
“Negosiasi sebaik-baiknya untuk kepentingan nasional,” kata Airlangga.
Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Antalya, Turkiye (sumber foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Sebelumnya diberitakan, jajaran Kabinet Merah Putih akan terbang ke Amerika Serikat (AS) mulai 16-23 April 2025, guna melakukan negosiasi dengan pemerintah AS terkait tarif resiprokal atau timbal balik 32 persen. Sejumlah bakal pun dipersiapkan pemerintah agar negosiasi berjalan lancar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa pejabat yang berangkat ini di antaranya dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu.
"Pada tanggal 16-23 nanti beberapa menteri yang ditugaskan oleh Pak Presiden dan juga hadir di sini Ketua OJK. Sehingga kami akan bertemu dengan USTR, dengan Sekretaris Comers, dengan Menteri Sekretaris State, dan juga Sekretari Treasury," ujar Airlangga Senin, 14 April 2025.
Airlangga mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington untuk melakukan negosiasi terkait tarif impor ini.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS
- AP Photo
Dia menjelaskan, pemerintah sudah mempersiapkan non paper yang relatif lengkap terkait dengan tarif, Non Tariff Measures (NTMs), hingga investasi.
"Kami sudah mempersiapkan non-paper yang relatif lengkap baik itu yang terkait dengan tarif, terkait dengan non-trade measures atau non-tarif barrier, dan juga terkait dengan investasi dan juga secara resiprokal apa yang Indonesia minta di dalam kerja sama beyond perdagangan. Jadi trade investment dan juga di sektor keuangan," jelasnya.
Airlangga mengatakan, dalam negosiasi ini pemerintah juga berencana untuk mengkompensasikan delta baik ekspor dan impor dengan besaran US$18 miliar hingga US$19 miliar.