APBN Tekor Rp 104,2 Triliun dalam Tiga Bulan Pertama 2025

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Maret 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp 104,2 triliun, atau setara 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per Maret 2025.

Tambah Utang Baru Rp 250 Triliun, Ini Langkah Sri Mulyani Tutup Defisit APBN

Angka ini sekitar 16,9 persen dari target defisit APBN 2025 yang senilai Rp 616,2 triliun atau setara 2,53 persen dari PDB yang telah disetujui bersama DPR RI.

"Kami ingin menyampaikan bahwa kita akan tetap menjaga APBN dan terutama utang, dan juga defisit kita secara tetap prudent, transparan, hati-hati," ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip Rabu, 9 April 2025.

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI 2025 Bisa Tumbuh 5 Persen Meski IMF Pangkas Proyeksi Jadi 4,7 Persen

Adapun defisit ini berasal dari pendapatan negara yang baru sebesar Rp 516,1 triliun, dari target tahun ini yang sebesar Rp 3.005,1 triliun. Kemudian belanja negara yang realisasinya sebesar Rp 620,3 triliun dari target Rp 3.621,3 triliun dalam APBN 2025.

[Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya, dalam Konferensi Pers APBN KiTa bulan Januari dan Februari 2025 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
KSSK Waspadai Risiko Meningkatnya Ketidakpastian Global Kuartal II-2025, Sri Mulyani: Dampak Perang Tarif

Bila dirinci, pendapatan negara ini terdiri dari penerimaan pajak yang realisasinya hingga 31 Maret 2025 sebesar Rp 400,1 triliun atau 16,1 persen dari target 2025, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 115,9 triliun atau 22,6 persen dari target.

Sedangkan belanja negara tersebut, berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 413,2 triliun atau 15,3 persen dari target. Kemudian Transfer Ke Daerah Rp 207,1 triliun atau 22,5 persen dari target.

Namun demikian, keseimbangan primer tercatat mengalami surplus Rp 17,5 triliun atau minus 27,7 persen dari target defisit keseimbangan primer Rp 63,3 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Cadangan Devisa dan CAD Kuat, Gubernur BI Paparkan Ketahanan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia kuat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2025