Level Rupiah Sentuh Rp17 Ribu Per Dolar AS, Luhut: Masih dalam Batas yang Normal
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menilai level rupiah yang menembus Rp17 ribu per dolar AS masih berada dalam batas normal. Luhut mengatakan demikian karena melemahnya rupiah ini karena dipicu oleh sentimen tarif impor Amerika Serikat (AS).
"Rupiah yang kita diduga takut lebih dari Rp 17.000 sebenernya ini juga masih dalam batas-batas yang normal. Sehingga itu bisa juga jadi bagian penyerapan tarif yang dibebankan oleh pemerintah Amerika," ujar Luhut, dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.
Luhut menilai bila perang dagang ini terjadi dalam skala yang besar dan luas, maka bisa memberikan tekanan terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.
"Terutama second round effect dari perlambatan ekonomi Tiongkok yang kita tahu ekonomi Tiongkok sampai hari ini juga belum membaik seperti yang mereka harapkan," jelas Luhut.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Sebelumnya, pantauan VIVA di pasar spot pada Senin, 7 April 2025 sekitar pukul 10.30 WIB, rupiah sempat berada di level Rp17.276 per Dolar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan secara fundamental, sentimen-sentimen yang mempengaruhi melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hampir sama dengan sentimen bagi IHSG dan bursa-bursa saham global.
Menurut dia, sentimen global lain yang turut berperan jadi penekan kurs rupiah terhadap Dolar AS yakni eskalasi konflik di Timur Tengah.
Selain itu, ia menyoroti masih ditambah lagi dengan dinamika gelombang aksi protes dari masyarakat AS yang menolak berbagai kebijakan yang diambil oleh Donald Trump.
"Kemudian demonstrasi besar-besaran di semua negara bagian di AS yang menolak kebijakan-kebijakan Trump, yang melawan dengan pasar, ini cukup luar biasa," ujar Ibrahim.