Bursa Asia Anjlok Respons Donald Trump Tetapkan Tarif Impor Otomotif 25%
- VIVA.co.id/Zahrotustianah
Asia, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot saat pembukaan perdagangan pada Kamis, 27 Maret 2025. Penurunan imbas sikap investor masih mencermati pengumuman tarif impor untuk industri otomotif oleh Presiden Amerika Serikat (AS).
Trump menetapkan pungutan bea masuk barang otomotif sebesar 25 persen. Pernyataan tersebut cukup menargetkan investor karena kabar yang beredar Trump menekankan fleksibilitas jelang diberlakukan pada 2 April 2025.
Dikutip CNBC Internasional pada Kamis, 27 Maret 2025, indeks Nikkei 225 Jepang melemah sebesar 0,80 persen di awal perdagangan. Indeks Topix merosot 0,40 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok sebesar 0,65 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq menyusut sebesar 0,33 persen.
VIVA Otomotif: Ilustrasi pabrik Isuzu
- Dok: IAMI
Koreksi juga melanda indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 0,54 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau menunjukkan pembukaan sedikit lebih rendah dibanding penutupan, yakni turun dari level 23.483,32 menjadi 23.418.
Penurunan juga terlihat pada tiga indeks utama di Wall Street. S&P 500 melemah sebesar 1,12 persen dan ditutup pada area 5.712,20.
Indesk Dow Jones Industrial Average kehilangan 132,71 poin atau 0,31 persen sehingga tersungkur ke level 42.454,79. Nasdaq Composite sebagai indeks yang sarat saham teknologi ambrol 2,04 persen menjadi 17.899,01.
Kemerosotan saham Nvidia hampir 6 persen menjadi penekan laju indeks Nasdaq. Selain itu, emiten besar teknologi lainnya, seperti Meta Platforms dan Amazon ikut mengalami penurunan lebih dari 2 persen. Saham Alphabet ikut tergerus lebih dari 3 persen dan saham Tesla ambrol lebih dari 5 persen.