Anindya Bakrie: Perang Tarif AS-China Buka Peluang Ekspor US$1,69 Miliar Bagi RI

[Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Maret 2025]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara penghasil surplus perdagangan atas AS yakni Kanada, Meksiko serta China, bakal menciptakan ketidakpastian global.

Kelakukan Bule Amerika Ngamuk saat Dirawat dan Ngerusak Fasilitas Klinik di Pecatu

Namun di sisi lain, Anindya juga mengaku optimis bahwa kondisi tersebut akan membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk memperluas ekspor, hingga menambah lonjakan ekspor yang bisa dilakukan di sejumlah pasar-pasar baru yang potensial.

Studi terbaru dari Kadin Indonesia Institute, Yayasan Berbakti Semangat Indonesia (YBSI), dan Datawheel mengungkap, kebijakan tarif yang dilakukan oleh Donald Trump terhadap produk China, berpotensi mendorong lonjakan ekspor Indonesia hingga sebesar US$1,69 miliar.

Trump Desak China Mau Berunding soal Tarif, Jubir Gedung Putih: Jika Terus Membalas, Tak Baik

"Sejumlah sektor yang diproyeksikan akan menikmati keuntungan dari penerapan tarif impor tersebut antara lain sektor alas kaki, tekstil, elektronik, dan furniture ringan," kata Anindya di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 25 Maret 2025.

[Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Maret 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Hubungan Makin Panas! China Ancam Boikot Film Hollywood, Trump Malah Tertawa

Senada Peneliti utama dan founder Datawheel, Profesor Cesar Hidalgo mengatakan, kebijakan tarif baru sebesar 10-20 persen yang diberlakukan oleh AS terhadap produk China pada tahun 2025, telah membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor.

"Sektor tekstil, garment, dan alas kaki diperkirakan mengalami lonjakan hingga US$732 juta. Sementara elektronik dan perabot juga mendapat keuntungan besar akibat pergeseran rantai pasok global," kata Cesar.

Dengan banyaknya perusahaan yang mencari alternatif rantai pasok di luar China, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari enam negara yang paling diuntungkan.

Kenaikan ekspor Indonesia ke AS berpotensi melampaui Malaysia, Thailand, dan Filipina, berkat daya saing industri manufaktur serta kebijakan pemerintah yang mendorong investasi dan ekspor.

"Namun, kenaikan tersebut masih lebih rendah daripada kenaikan ekspor yang akan dicapai oleh Vietnam," ujarnya.

Menteri Pertambangan dan Industri Arab Saudi Akan Kunjungi Indonesia, Ini Misinya

Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Bandar Al-Khorayef, akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 15-17 April 2025

img_title
VIVA.co.id
13 April 2025