Gandeng BUMN Tiongkok, KEK Batang Diyakini Bakal Jadi Ekosistem Industri Modern

MoU antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto [Humas KEK Industropolis Batang]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang meneken MoU dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), guna memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Tiongkok.

Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi khususnya dari Tiongkok, dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menekankan, kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global," kata Airlangga dalam keterangannya, Selasa, 25 Maret 2025

Dengan adanya TCTP, Airlangga memastikan bahwa Indonesia akan semakin terkoneksi dengan jaringan industri Tiongkok, dan memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.

"MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara," ujarnya.

Senada, Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Ngurah Wirawan mengatakan, sinergi strategis untuk industri masa depan TCTP ini merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021. Tujuannya yakni untuk menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok, melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.

Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.

Minister Urges Employers to Speed Up Holiday Allowance Payments

"Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional. Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang," kata Wirawan.

"Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," ujarnya.

Menko Airlangga Imbau Pengusaha Percepat Bayar THR dan Hindari PHK

Sebagai informasi, investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp 60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.

Siap Pasok Nikel untuk Baterai EV VinFast, Airlangga Bakal Atasi Hambatan Perdagangan RI-Vietnam
Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat (sumber foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Airlangga Yakin Rupiah Tak Loyo Lagi: Ekspor Kita Bagus, Cadangan Devisa Kuat

Devisa hasil ekspor (DHE) diyakini akan memperkuat nilai tukar rupiah. 

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2025