Panen Tembus 18 Ton, Petani Sawit Raup Gaji Bulanan Hingga Rp15 Juta

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Jakarta, VIVA – Produktivitas kebun sawit rakyat di Indonesia masih menjadi tantangan, dengan banyak petani yang hasil panennya belum mencapai standar industri. Namun, di tengah situasi tersebut, PTPN IV PalmCo, subholding dari PTPN III (Persero), mencatat pencapaian yang cukup signifikan. 

Melalui pola kemitraan dan pengelolaan terpadu, produktivitas petani binaan mampu melampaui standar nasional. Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa seluruh Koperasi Unit Desa (KUD) yang menjadi mitra binaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) PalmCo menunjukkan produktivitas tinggi. 

“Alhamdulillah, dari lebih 10 ribu Ha areal PSR perusahaan, produktivitas TBS kebun sawit petani binaan kami konsisten di atas standar nasional setiap tahunnya,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa 25 Maret 2025.

Rata-rata, produktivitas sawit Tanaman Menghasilkan (TM) tahun pertama mencapai 12,57 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun. Angka ini lebih tinggi 0,57 ton dari standar nasional yang ditetapkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

Tidak hanya itu, beberapa koperasi bahkan mampu mencatat angka jauh lebih tinggi. “Seperti KUD Makarti Jaya di Riau, TM 1 nya tembus 18 ton TBS per hektare per tahun, jauh di atas standar nasional yang hanya 12 ton,” beber Jatmiko.

Capaian produktivitas tinggi juga berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada usia TM 2, 50 persen kebun mitra berada di atas standar nasional dengan capaian hingga 21 ton per hektare, lebih tinggi dari standar 15 ton. “Sementara untuk TM 3 sampai 5, protasnya 100 persen di atas standar,” tambah Jatmiko.

Buruh memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di areal perkebunan sawit

Photo :
  • ANTARA FOTO/Jojon

Keberhasilan ini, menurut Jatmiko, tidak lepas dari penerapan pola single management, di mana pengelolaan kebun dilakukan perusahaan dengan standar yang ditetapkan. “Mulai dari penggunaan bibit bersertifikat, pemberian bimbingan teknis, pendampingan, budidaya kebun, sampai hal-hal yang mampu memberi nilai tambah bagi petani,” jelasnya.

Berlabuh Dukung Prabowo di Pilpres 2024, APPKSI Kaltim Usulkan 8 Permintaan Ini

Nilai tambah tersebut mencakup digitalisasi lewat pemetaan geospasial hingga sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). “Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk petani di pasar global, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa premium fee bagi mereka karena telah menerapkan praktik perkebunan yang memperhatikan lingkungan,” kata Jatmiko.

Lebih lanjut, Ketua KUD Makarti Jaya, Hadiyanto, mengungkapkan bahwa pendampingan dari PalmCo bisa memberikan dampak nyata. “Melalui PalmCo, kami menjadi tahu bagaimana praktik budidaya pertanian yang baik, benar, ramah lingkungan,” ujarnya. 

Membuka Diri dan Meningkatkan Kepekaan Bagian dari Prinsip ESG

Dia juga menyebutkan bahwa hasil panen yang meningkat turut meningkatkan kesejahteraan petani. “Sekarang ini, per kavling itu (2 Ha) gajian 10-15 juta per bulan. Dan untuk lebaran nanti ada tambahan Rp 15 juta lagi,” katanya.

Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Perangin-angin, berharap koperasi sukses dapat menjadi agen akselerasi PSR bagi kelompok lain. “Melalui koperasi yang sudah sukses, kami berharap mereka dapat menggaet dan menjadi offtaker untuk kelompok petani lain. Yang masih berkutat dengan protas yang rendah,” ujarnya. 

2 Sosok Ini Jabat Direktur SDM dan Teknologi Informasi Anak Usaha BUMN

“Dengan pola seperti ini, petani mendorong petani lainnya, mudah-mudahan dapat mempercepat akselerasi PSR dan memperluas dampaknya,” tutup Irwan.

Mudik Gratis PalmCo.

Gelar Mudik Gratis, PalmCo Pastikan Seluruh Armada Bus Aman

Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin-Angin menegaskan, hal ini merupakan kunci utama keberhasilan mudik gratis yang digelar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2025